Menkopolhukam Wiranto Diserang
Berbagai Sentilan dari 3 Tokoh pada Hanum Rais soal Kasus Wiranto, Pihak PDIP hingga Dosen UGM
Hanum Rais mendapat sejumlah sindiran berbagai pihak terkait komentar yang dianggap negatif pada Wiranto.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto ditusuk oleh dua orang diduga karena tindak terorisme di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019).
Atas insiden tersebut, banyak orang mengungkapkan rasa dukanya bagi Wiranto.
Namun, ada pula yang menyebut bahwa kasus tersebut hanyalah rekaan semata, termasuk anggota DPRD DIY, Hanum Rais.
Hal itu diungkapkan Hanum Rais melalui akun Twitternya @hanumrais , tak lama setelah Wiranto ditusuk oleh dua orang teroris.
Akibatnya, Hanum Rais mendapat sejumlah sindiran berbagai pihak terkait komentar yang dianggap negatif pada Wiranto.
Berikut sindiran dari sejumlah tokoh pada Hanum Rais terkait penusukan Wiranto:
1. Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Ngabalin
Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin memberikan komentar mengenai cuitan 'nyinyir' soal penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Komentar tersebut turut Ngabalin ungkapkan melalui channel YouTube Talk Show tvOne yang tayang pada Sabtu (12/10/2019).
Diketahui bahwa banyak orang yang menganggap peristiwa penusukan Wiranto adalah settingan.
Bahkan banyak pula yang mengungkapkan sebuah komentar tidak pantas di sosial media.
• Dandim Kendari Dicopot karena Unggahan Istri di Medsos, Agum Gumelar: Sesuatu yang Memprihatinkan
Ngabalin mengatakan bahwa orang-orang yang memberikan komentar negatif tesebut harusnya berpikir rasional.
"Bahwa itu masalah dalam dirimu, dalam setiap orang, kalau bapakmu, kakekmu, om kamu yang ditusuk begitu, mau mati mau mampus tiga liter itu keluar darah bagaimana perasaanmu," ujar Ngabalin.
"Kau hati manusia atau hati binatang? Jadi manusia itu harus punya (cara) berpikir yang rasional," sambungnya.
Ngabalin juga mengatakan bahwa dalam agama sudah sering kali diajarkan untuk selalu tabayyun.