Menkopolhukam Wiranto Diserang
Soal Penyerangan terhadap Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan: Sudah, Jangan Dibesar-besarkan Lagi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan meminta publik tidak membesar-besarkan kasus penyerangan terhadap Wiranto.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tidak membesar-besarkan kasus penyerangan terhadap Wiranto.
Seperti diketahui Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Kemananan (Menkopolhukam) Wiranto diserang oleh orang tak dikenal di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Minggu (13/10/2019), Luhut menyatakan penyerangan terhadap pejabat tidak hanya terjadi di Indonesia.
• Istri TNI AD Unggah Status soal Wiranto hingga Buat Suami Dicopot, Sempat Ungkap Alasannya
• 3 Istri Perwira TNI Unggah Status soal Wiranto hingga Buat sang Suami Dicopot, Ini Postingannya
Menurutnya, di negara besar lainnya juga banyak terjadi penyerangan terhadap para pejabat.
"Sudah, jadi jangan dibesar-besarkan lagi kasus itu, banyak berita-berita lain," ucap Luhut, Minggu (13/10/2019).
Ia menyampaikan, pejabat di negara besar seperti Amerika Serikat pun juga pernah mengalami peristiwa penyerangan.
"Lagian kejadian semacam itu bisa terjadi di mana saja, di Amerika (Serikat) berkali-kali kejadian itu," ujar Luhut.
Menurutnya, tidak ada satu negara pun yang dapat menghindar dari ancaman terorisme, termasuk Indonesia.
Luhut menyatakan, aparat keamanan harus bekerja keras untuk mencegah tindakan terorisme.
"Tidak ada satu negara pun yang kebal atau imun terhadap hal-hal macam itu," ujar Luhut.
"Tetapi saya kira tingkat pengamanan, polisi, intelijen, sudah mempunyai data yang baik."
Sementara itu terkait penusukan terhadap Wirabto, Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani menyatakan pemerintah harus melakukan langkah pencegahan terhadap terorisme.
"Pencegahan terorisme menuntut pemerintah harus memiliki formula yang presisi, holistik, dan berkelanjutan dalam kerangka HAM dan demokrasi," kata Ismail, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).
Ismail menjelaskan, pemerintah harus memberantas aksi terorisme dari hulunya.
Menurutnya, hal itu adalah cara efektif untuk memberantas aksi terorisme di Indonesia.