Menkopolhukam Wiranto Diserang
Zulkifli Hasan Bongkar Percakapannya dengan Wiranto di Rumah Sakit, Menkopolhukam: Pasti Itu Iblis
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan membongkar percakapanya dengan Menkopolhukam Wiranto
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Sementara itu, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh juga telah menjenguk Wiranto.
• Sebut Wiranto Cemen hingga Buat Suami Dicopot, Inikah Alasan Istri Dandim Kendari Nyinyiri Wiranto?
Surya Paloh mengapresiasi adanya tindakan cepat dari dokter untuk menyelamatkan Wiranto.
“Masalahnya memang cepat, tepat pada waktunya,” ujar Surya Paloh di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (12/10/2019).
Menurut dia, Wiranto bisa saja tak terselamatkan jika penangananya sedikit terlambat.
“Tidak terlambat (penanganan). Kalau terlambat, barangkali tak perlu satu jam, setengah jam saja (telat) krisisnya masih berlanjut, kita sudah kehilangan Pak Wiranto,” kata Surya Paloh.
Kini, Wiranto sendiri tidak lagi dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU).
Menteri 72 tahun itu sudah dirawat di kamar inap.

Tanggapan Prabowo Subianto terkait Penusukan Wiranto: Tidak Ada Rekayasa
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menuturkan tak ada rekayasa dalam insiden Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto diserang.
Diketahui Wiranto mendapat serangan oleh orang tak dikenal, saat akan menyapa masyarakat di pintu gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10/2019).
Atas serangan itu, Wiranto mendapat dua luka tusuk dan harus menjalani operasi pemotongan usus.
Prabowo yang menengok Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019) menyebut ada sembilan dokter yang menangani Wiranto, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (11/10/2019).
"Yang jelas saya lihat tadi ada mungkin sembilan dokter senior dari TNI," ujar Prabowo seusai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Sehingga ia menuturkan tak ada rekayasa dalam insiden itu.
"Saya tidak melihat ada rekayasa," katanya.