Menkopolhukam Wiranto Diserang
Penusukan Wiranto, Ngabalin Tegaskan Tak Ada Kaitannya dengan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
li Mochtar Ngabalin membantah penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto berkaitan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Kantor Staff Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin membantah penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto berkaitan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden.
Seperti diketahui, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2014 akan digelar pada Minggu (20/10/2019).
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (10/10/2019), Ali Ngabalin menyebut kondisi Wiranto membaik seusai menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).
• Kesaksian Warga soal Pelaku Penusukan atas Menkopolhukam Wiranto, Tingkah Lakunya Dinilai Janggal
• Prihatin atas Penyerangan terhadap Wiranto, Megawati Sampaikan Kecaman dan Imbau Kader PDIP
Ngabalin menyebut kondisi Wiranto sudah jauh berbeda dibandingkan dengan saat pertama kali dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto.
"Pasca operasi kemudian syok yang seperti pertama kali beliau datang ke RSPAD itu mengalami perubahan yang luar biasa," ucap Ngabalin.
"Insyaallah (sudah stabil)."
Ngabalin lantas membantah penyarangan terhadap Menkopolhukam tak berkaitan dengan pelantikan presiden dan calon wakil terpilih 2019-2024.
"Sama sekali tidak ada hubungannya, tadi saya sempat berkomunikasi dengan Pak Kapolri," ucap Ngabalin.
Ia juga menyebut tidak ada pengamanan khusus seusai penyerangan terhadap Wiranto.
Menurutnya, pengamanan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi umpama seperti penanganan persiapan pelantikan presiden dan wakil presiden ini adalah biasa," tutur Ngabalin.
"Kemananannya dan Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) juga seperti biasa tidak ada yang ditambah, tidak ada pasukan yang ditambah, tidak ada yang berlebihan."
Ngabalin menegaskan, penyerangan terhadap Wiranto sama sekali tidak mengganggu kestabilan keamanan di Indonesia.
"Keamanan biasa saja, pengamanan presiden dan wakil presiden yang hendak dilantik," imbuh Ngabalin.
"Jadi dengan peristiwa ini sama sekali tidak mengganggu situasi keamanan dalam negeri tetapi polisi tetap sebagai keamanan dalam negeri polisi melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan protap (prosedur tetap) yang ada pada polisi."