Breaking News:

Petugas SPBU Dibunuh

Kronologi Lengkap Preman Bunuh Petugas SPBU, Siapkan Pedang hingga Umumkan Perbuatannya di Masjid

Peristiwa pembunuhan dilakukan seorang preman kepada penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Capture Kompas Tv
Peristiwa pembunuhan dilakukan seorang preman kepada penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (9/10/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Peristiwa pembunuhan dilakukan seorang preman kepada penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).

Pembunuhan itu dilakukan oleh preman bernama Iwan (30) kepada Tumin (50) yang merupakan tetangga dekatnya sendiri.

Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id, Jumat (11/10/2019), mulanya pelaku diketahui kerap meminta uang kepada korban untuk digunakan membeli minuman keras.

Peristiwa pembunuhan dilakukan seorang preman kepada penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).
Peristiwa pembunuhan dilakukan seorang preman kepada penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (9/10/2019). (Surya.co.id/ Istimewa)

Sebelum Jalani Sidang, Seorang Tahanan di Rutan Tanjung Coba Bunuh Diri Gunakan Benda Tajam

Setiap pelaku meminta uang, korban biasanya memberikan Rp 50 ribu.

Pelaku juga biasa mengonsumsi minuman keras di dekat SPBU.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Puger AKP Ribut Budiono, Rabu (9/10/2019).

"Beberapa kali tersangka ini minta uang, dan korban memberinya. Biasanya Rp 50.000 untuk beli minuman keras. Nah, beberapa kali pelaku ini minumnya di dekat SPBU yang dijaga korban," ujar Ribut.

Pada Rabu (9/10/2019) dini hari, korban tak menyanggupi permintaan pelaku.

Korban menuturkan belum menerima gaji.

Penolakan korban lantas membuat pelaku marah ditambah sebelumnya juga korban sempat menolak juga.

Ternyata pelaku telah menyiapkan senjata tajam berjenis pedang yang dibungkus daun pisang.

Pedang itu ditaruh oleh pelaku di belakang ruang SPBU.

Cinta Segitiga Berujung Maut, Ibu Rumah Tangga Tewas Ditembak Pembunuh Bayaran, Ini Fakta Lengkapnya

Disebutkan Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal, hal itu terekam dalam monitor CCTV SPBU.

"Si pelaku ini membawa senjata tajam yakni pedang dengan sebuah daun pisang di belakang (SPBU) yang kita lihat dari monitor CCTV," ujar Alfian, dikutip TribunWow.com dari Kompas tv, Jumat (11/10/2019).

Pelaku lantas mengambil pedang tersebut dan melukai korban pada pukul 03.50 WIB sebelum subuh.

Pelaku menyabet leher korban bahkan nyaris putus sekitar lima kali.

Diketahui saat itu SPBU Jambearum sudah satu tahun terakhir tidak beroperasi.

SPBU itu masih dalam tahap perbaikan, dan rencananya bulan November nanti akan dioperasikan.

Sehingga sepi hanya pelaku dan korban yang menjadi petugas jaga malam.

Pelaku lantas meninggalkan korban dengan luka bersimbah darah di dekat pintu ruangan yang bakal dijadikan minimarket di SPBU tersebut.

Seusai membunuh, pelaku lantas berjalan ke masjid dusun Krajan, Desa Jambearum, yang berjarak satu kilometer dari lokasi pembunuhan.

Pelaku turut membawa senjata yang dipakainya untuk membunuh korban.

Setibanya di masjid, pelaku menyuci senjata yang digunakannya dari darah korban.

Kronologi Pria Asal Jakarta Bunuh Diri di Bali dengan Racun, Tulis Wasiat: Abu Dibuang di Laut Bali

Seusai membersihkan sejatanya, pelaku lantas mengumumkan melalui speaker masjid.

Pelaku mengatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

"Tersangka memberikan pengumuman perihal orang meninggal. Yang meninggal atas nama Tumin. Ya kayak pemberitahuan meninggalnya orang pada umumnya, pengumuman duka cita di masjid," ujar Kapolsek Puger AKP Ribut Budiono, Rabu (9/10/2019).

Warga kemudian berdatangan lantaran juga telah memasuki waktu salat subuh.

Di masjid itu pelaku mengatakan kepada warga bahwa dirinya telah membunuh korban.

Warga lantas ramai membawa korban ke Mapolsek Puger.

Warga juga mendatangi SPBU Jambearum setelah mengetahui pengakuan pelaku.

Bersamaan, polisi pun juga langsung mendatangi tempat kejadian perkara.

AKBP Alfian menuturkan tak ada bekas-bekas perlawanan dari hasil olah TKP.

"Di TKP saat itu juga tidak ditemukan bekas-bekas atau tanda-tanda perlawanan dari korban," ujar AKBP Alfian.

Sudah Merasa Sehat, Wiranto Mengaku Ingin Pulang dan Kembali Bekerja saat Dijenguk Jokowi

seorang preman bunuh penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).
seorang preman bunuh penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (9/10/2019). (Capture Kompas Tv)

Jenazah korban langsung dibawa polisi untuk dilakukan otopsi.

Korban juga telah dimakamkan pada Rabu (9/10/2019).

Pelaku juga telah ditahan oleh pihak polisi.

Ia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang membuat hilangnya nyawa seseorang, junto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Kami juncto-kan memakai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana karena pelaku sudah membawa parang," pungkas Ribut.

Seorang preman tega bacok penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).
Seorang preman tega bacok penjaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (9/10/2019). (Youtube Lintas iNews)

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
SPBUKasus PembunuhanJemberJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved