Breaking News:

Menkopolhukam Wiranto Diserang

BREAKING NEWS - Menkopolhukam Wiranto Ditusuk Orang Tak Dikenal, Kondisinya Dikabarkan Kritis

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto diserang orang tak dikenal.

Penulis: Laila N
Editor: Ananda Putri Octaviani
Istimewa/Tribunnews
Menkopolhukam Wiranto ditusuk orang tak dikenal 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto diserang orang tak dikenal.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan live KompasTV, Wiranto ditusuk orang tak dikenal di alun-alun Pandeglang Banten, Kamis (10/10/2019).

Wiranto diserang saat mau pulang ke Jakarta setelah menghadiri acara peresmian gedung Universitas Mathla'ul Anwar, Cikaliung, Pandenglang. 

Tuai Kritik setelah Sebut Pengungsi Gempa Ambon Beban Pemerintah, Wiranto Akhirnya Minta Maaf

Warga yang melihat hal itu langsung berteriak panik.

"Astagfirullah, Ya Allah," teriak warga.

Para ajudan dan pengamanan langsung berkerumun.

Suasana langsung terlihat ricuh.

Wiranto langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Dikabarkan, kondisi Wiranto kritis dan masih di UGD.

Dari keterangan lapangan, disebutkan ada dua orang yang ditangkap aparat.

Simak selengkapnya di bawah ini.

Pernah Jadi Target Pembunuhan

Menkopolhukam Wiranto tak gentar dengan adanya acaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya.

Dia tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

Tak ada sedikit pun keraguan untuk menegakkan kebenaran dan keamanan nasional.

Dalam akun Twitternya, Wiranto memposting foto dirinya bersama tokoh Mahfud MD, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Bersama Suluh Kebangsaan, Kapolri dan Panglima TNI. Kami tetap beraktivitas seperti biasa. Kita tidak perlu surut dengan ancaman pembunuhan terhadap pejabat negara. Kita tetap teguh untuk menegakkan kebenaran dan menegakkan keamanan nasional," cuit Wiranto kemarin.

Akhirnya Kapolri Jendral Tito Karnavian membongkar dalang karusuhan aksi 22 Mei 2019 di Jakarta.

Di antara pelaku kerusuhan itu, ada sejumlah penyusup yang disebut diperintahkan untuk mengeksekusi sejumlah jenderal.

Jenderal itu merupakan pejabat publik ternama di tanah air.

Melalui konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Kapolri Tito Karnavian mengaku, ancaman pembunuhan terhadap pejabat publik bukan berasal informasi dari intelijen, polisi justru bisa mengungkap itu berdasarkan hasil pemeriksaan dari pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Dasar kami dari BAP, berita acara itu resmi, hasil pemeriksaan dari tersangka yang sudah ditangkap," kata Tito Karnavian.

Saat diperiksa, pelaku menyebutkan empat nama jenderal yang menjadi target ekseskusi.

Mulai dari Menkopolhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, hingga staf khusus Presiden Gories Mere.

Selain itu, ada pula pimpinan lembaga survey yang juga menjadi target pembunuhan.

Menkopolhukam Wiranto Diserang Orang Tak Dikenal, Langsung Ditusuk Begitu Turun dari Mobil

"Mereka (tersangka) menyampaikan nama, satu adalah betul Pak Wiranto, kedua adalah Pak Luhut, ketiga adalah Pak Kabin, keempat Gories Mere, kelima satu pimpinan lembaga survey kami tak mau sebutkan," kata Kapolri.

Sejak mendapatkan keterangan dari tersangka, polisi pun mempererat pengawalan dari nama-nama tokoh yang menjadi target pembunuhan.

Selain itu, senjata yang digunakan para pelaku untuk mengeksekusi pejabat yang ditargetkan pun sudah diamankan.

"Pelaku yang disuruh melakukan eksekusi sudah ditangkap semua, senjatanya mungkin sudah paham, ada empat senjata," ujarnya.

Hingga kini, polisi tengah menyelidikan pihak yang memerintah para pelaku, termasuk dalang di balik kerusuhan aksi 22 Mei.

"Kemudian, kita masih mengembangkan orang yang menyuruh, enggak lama lagi juga akan ada proses hukum," katanya.

Menurut Menkopolhukam Wiranto, yang menjadi target pembunuhan itu bukan hanya pejabat yang disebutkan Kapolri. Ada juga sejumlah pejabat lain yang mendapatkan ancaman tersebut.

"Yang diancam bukan cuma empat orang ada pejabat-pejabat lain yang juga diancam seperti yang saya alami," ujarnya.

Ia meminta pihak kepolisian agar mengusut secara tuntas terkait ancaman pembunuhan itu.

Sebelumnya, polisi sudah menetapkan enam tersangka terkait kerusuhan aksi 22 Mei.

Dari enam tersangka itu disebut memiliki tugas yang berbeda-beda.

Ada yang diperintahkan untuk membeli senjata, ada pula yang diperintahkan menjadi penyusup ke dalam kerumunan massa.

Selain itu, ada pula tersangka yang diperintahkan membunuh empat tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei.

Kronologi Wiranto Ditusuk 2 Orang Tak Dikenal, Petugas Keamanan Tak Terlihat saat Warga Bergerombol

Hal ini disampaikan Kabid Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal seperti yang diberitakan Tribunnews.

Ada empat tersangka yang merupakan eksekutor, yakni HK alias Iwan, AZ, IR.

Kemudian, dua pelaku merupakan penjual senjata api, yakni AD dan AF.

Pada Oktober 2018, HK mendapatkan perintah dari seseorang untuk membeli senjata api.

HK pun dapat senjata tersebut dari AD dan AF pada 13 Oktober 2018.

Kemudian, senjata itu pun disetorkan ke AZ dan TJ.

Pada Maret 2019, HK kemudian diperintahkan untuk membunuh dua tokoh nasional.

Sebulan kemudian, 12 April 2019, ia pun kembali mendapatkan perintah untuk membunuh dua tokoh nasional lain, sekaligus seorang pimpinan lembaga survei swasta.

(TribunWow.com/TribunJabar/Kisdiantoro)

Sumber: Kompas TV
Tags:
Wiranto DiserangWirantoMenkopolhukamWiranto DitusukMenkopolhukam Wiranto Diserang
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved