Terkini Nasional
Bahas Buzzer, Pengamat Medsos Singgung Pendukung 02 yang Dipenjara di Depan Jubir Gerindra
Eko Kuntadhi dan Kawendra Lukistian sepakat semua buzzer berujar hoaks pasti dibayar, Eko singgung soal pendukung Prabowo-Sandi.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Mohamad Yoenus
"Nah yang dipenjara itu adalah para pendukung 02," seru Eko Kuntadhi yang langsung membuat pembawa acara dan Kawendra Lukistian tertawa.
"Benar enggak Bang Kawen?" tanya pembawa acara.
"Gini, gini...," ucap Kawendra Lukistian hendak memotong ucapan Eko Kuntadhi.
Eko Kuntadhi buru-buru menyebut pendukung 02 mana saja yang ia maksud menjadi buzzer dan kini dipenjara.
"Itu kasus surat suara, kasus Ratna Sarumpaet, kasus ibu-ibu yang fitnah Pak Jokowi melarang azan, itu mereka kena hukum loh, mereka berurusan dengan hukum," kata Eko Kuntadhi.
"Dan saya setuju, tidak ada orang yang rela dipenjara tanpa dibayar."
• Ferdinand: Doktor Hukum Bilang #2019GantiPresiden Langgar UU tanpa Tunjukkan Bukti, Dia Cuma Buzzer
Lantaran buzzer sudah semakin marak, Eko Kuntadhi mengimbau agar warganet dan masyarakat lebih percaya kepada penulis atau influencer yang identitasnya terpercaya.
"Kalau fenomena keriuhan ini merusak masyarakat, justru masyarakat butuh penulis-penulis, atau influencer-influencer yang kembali mengembalikan akal sehat mereka," kata Eko Kuntadhi.
Eko Kuntadhi menyebut akun-akun media sosial yang menyertakan identitas asli layak untuk dipercaya.
Pasalnya, orang-orang yang berani memasang identitas asli dalam media sosialnya paling tidak memiliki tanggung jawab moral untuk berkata yang baik dan benar.
"Nah kita bisa lihat di media sosial, tentu saja kan ada orang-orang yang bisa dipertanggungjawabkan tulisannya, minimal mereka pakai nama asli," ujar Eko Kuntadhi.
Dengan demikian, pihak kepolisian bisa dengan mudah menciduk si pemilik akun influencer jika mereka membuat hoaks atau ujaran kebencian.
• Abu Janda: Saya Bisa Eksis karena Menangkis Buzzer Anti Pemerintah
Data Hasil Riset Oxord
Media sosial yang paling banyak digunakan buzzer: