Breaking News:

Kabinet Jokowi

Selain Kritisi 3 Menteri, Faisal Basri Ungkap Kegagalan Menteri Perdagangan: Biang Keladi Perusakan

Ekonom sekaligus politikus, Faisal Basri mengungkap opininya terkait menteri yang bekerja tidak beres selama pemerintahan Presiden Jokowi.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube KOMPASTV
Ekonom dan politikus Faisal Batubara atau Faisal Basri dalam 'SAPA INDONESIA MALAM' KOMPASTV, Minggu (6/10/2019), Ia menyebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan wakilnya Arcandra Tahar tidak becus dalam bekerja. 

"Kemudian yang ketiga Menteri Pertanian. Babak belur juga kan? KKN-nya juga nambah, macem-macem gitu," ujarnya.

Sehingga, jika empat kementerian itu dibenahi bisa membuat investasi ke Indonesia meningkat.

"Jadi tiga sektor ini kalau dibenahi dibereskan orangnya beres, investasi akan datang ke tiga sektor ini, mudah-mudahan," papar dia.

Namun, rupanya tak berhenti di situ.

Menteri Perdagangan juga dianggap telah gagal.

"Tentu saja perdagangan, itu biang keladi perusakan dalam negeri lah," lanjutnya.

Lihat videonya sejak menit awal:

Pada kesempatan itu, Faisal Basri turut menyorot kondisi Indonesia akan parah jika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan wakilnya, Arcandra Tahar tetap menjadi menteri.

Faisal Basri mulanya menyebut bahwa Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar tak layak kembali menjadi menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, ESDM di tangan Jonan dan Arcandra, iklim investasi semakin parah serta KKN semakin luas.

  Sebut Menteri Jonan Tak Becus, Faisal Basri: Wakilnya Ini Pembisik Jokowi Bikin Kebijakan Ngaco

 Sekjen Gerindra Benarkan Ada Pembicaraan soal Posisi Menteri dengan Jokowi

Ia lantas ditanya oleh pembawa acara Sofie Syarief, bagaimana jika Jonan dipertahankan.

Faisal Basri dengan yakin menjawab bahwa krisis energi di depan mata.

"Krisis energi di depan mata, jadi diperkirakan kalau bisnis as usual, 2021 kita sudah defisit energi," ujar Faisal Basri.

Ia mengungkapkan jika saat ini defisit minyak dan migas menyentuh angka USD 20 miliyar dan usd 12 miliar.

"Kan kalau minyak kita defisitnya USD 20 miliyar, kalau migas defisitnya USD 12 miliar .Tapi masih ada batu bara kalau kita gabung migas, batu bara surplusnya 8, 2018," ujarnya.

Halaman
123
Tags:
Faisal BasriMenteriMenteri Kabinet KerjaKabinet JokowiMenteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved