Terkini Nasional
Amanat Presiden Jokowi di Upacara Peringatan HUT ke-74 TNI, Minta Prajurit Tak Terjebak Ego Matra
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan HUT ke-74 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Pada tanggal 30 Juli 2019, telah dibentuk Komando Operasi Khusus (KOOPSUS) yang akan mendukung penanganan terorisme," lanjutnya.
Jokowi juga menyebutkan mengenai kesukesan latihan gabungan Dharma Yudha yang dilaksanakan di awal bulan September 2019.
Dalam latihan gabungan itu melibatkan 12.500 prajurit dari tiga matra dan menjadi ajang unjuk teknologi baru.
"Kemudian pada tanggal 27 September 2019, telah dibentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (KOGABWILHAN) di Tanjung Pinang, Balikpapan, dan Biak," jelas Jokowi.
Ia menyebutkan dengan adanya KOGABWILHAN akan meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan krisis dan meningkatkan daya gentar kita.
"Semua ini menandai pergeseran budaya militer di TNI kita, yang tadinya terpilah-pilah di masing-masing matra, kemudian menjadi terpadu dalam lingkup Tentara Nasional Indonesia dan semakin didukung oleh profesionalisme prajurit," kata Jokowi.
• Di HUT ke-74 TNI, Jokowi Janjikan Tingkatkan Tunjangan Kinerja Jadi 80 Persen
Kemudian Presiden Indonesia itu juga menuturkan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen dalam meningkatkan profesionalisme TNI.
"Pemerintah telah menambahkan 60 jabatan perwira tinggi baru untuk mengoptimalkan peran prajurit," ucap Jokowi.
"Pemerintah juga terus menambah jumlah alat utama sistem pertahanan (Alutsista) untuk memenuhi target Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essensial Forces) tahap II."
Selain meningkatkan profesionalisme TNI, pemerintah juga akan meningkatkan kemandirian industri pertahanan nasional juga terus diusahakan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No.16 tahun 2012.
Jokowi menambahkan pemerintah juga akan meningkatkan kualitas pendidikan serta latihan prajurit TNI untuk mendukung profesionalisme prajurit.
"Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas kerja bagi prajurit TNI. Alokasi anggaran pertahanan tahun 2019 sebesar Rp121 triliun akan dinaikkan menjadi lebih dari Rp131 triliun di tahun 2020," jelas Jokowi.
"Pemerintah mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit hingga jangka waktu 30 tahun. Selain itu, pemerintah akan meningkatkan tunjangan kinerja TNI menjadi 80 persen di tahun 2020," sambungnya.
Selanjutnya Jokowi menyampaikan mengenai cita-cita Indonesia untuk memiliki kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Ia mengatakan untuk meraih hal tersebut, Indonesia harus memiliki angkatan perang yang kuat.