Penemuan Mayat Sujud di Jombang
Tukang Becak Kena 'Dor', Kabur seusai Bunuh Penjual Kopi di Jombang, Mayat Korban dalam Posisi Sujud
Budiono (48) pelaku pembunuhan pria yang mayatnya ditemukan dalam kondisi sujud di pinggir Jalan Basuki Rahmad ditembak oleh polisi.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Budiono (48), pelaku pembunuhan pria yang mayatnya ditemukan dalam kondisi sujud di pinggir Jalan Basuki Rahmad, Jombang, Jawa Timur, Rabu (2/10/2019) ditembak oleh polisi.
Diketahui sosok mayat yang ditemukan dalam kondisi sujud, merupakan seorang penjual kopi bernama Achmad Dwi Antoko (21).
Sosok yang mayatnya dalam kondisi sujud itu ditikam enam kali oleh pelaku saat berebut seorang wanita bernisial PR.
• Detik-detik Pembunuhan Sosok yang Mayatnya Ditemukan Sujud di Jalan, Pelaku Emosi Pergoki Korban
Akhirnya pelaku menghembuskan nafas terakhirnya di pinggir jalan dengan keadaan tubuh bersimbah darah.
Pelaku, yang merupakan warga Dusun Jatisari, Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang saat itu tahu korban tewas langsung melarikan diri.
Kapolres Jombang, AKBP Bobby Pa'ludin Tambunan mengatakan pelaku melarikan diri ke Kertosono, Kabupaten Nganjuk, kemudian ke wilayah Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pelaku yang merupakan tukang becak itu kabur dengan mengayuh becak, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube JOIN Media, Rabu (3/10/2019).
Hingga saat ke wilayah Ploso, keberadaan pelaku diendus oleh polisi, pada Kamis (3/10/2019) pukul 10.00 WIB.
"Tadi pagi sekitar pukul 10.00, tersangka berhasil kami ringkus di wilayah Ploso," kata Bobby.
Dalam penangkapan itu, polisi juga melepaskan tembakan ke betis kaki kanan pelaku.
Pelaku kemudian dibawa ke RS IGD Jombang untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru.
Seusai itu, pelaku dibawa ke Mapolres Jombang.

Kronologi Pembunuhan Sosok yang Mayatnya dalam Kondisi Sujud
Kapolres Jombang, AKBP Bobby Pa'ludin Tambunan memberikan keterangan mengenai kasus yang awalnya penemuan mayat dalam kondisi sujud di jalan ini.
Diungkapkannya, pertikaian antara korban dan pelaku berawal dari hubungan asmara cinta segitiga.
"Dari keterangan saksi-saksi dan hasil pemeriksaan tersangka, motif ini berawal dari adanya cinta segitiga. Kebetulan, dia dan korban sama-sama menyukai seorang wanita," ujar Bobby saat konferensi pers di Mapolres Jombang.
Wanita yang kini berstatus saksi tersebut berinisial PR.
"Inisialnya PR," tambahnya.
Saat itu, pelaku yang telah geram, memiliki rencana pembunuhan kepada korban.
AKBP Boby mengatakan pelaku telah menyiapkan pisau sejak Selasa (2/10/2019) untuk melukai korban.
"Jadi pelaku ini sejak Selasa (2/10/2019) sudah menyiapkan pisau ingin menghabisi korban," papar Boby.
"Karena mengetahui korban ini juga memiliki hubungan dengan saksi PR," katanya.
Hingga pada Rabu (2/10/2019) kekesalan pelaku semakin memuncak saat ia melihat korban berada di rumah PR.
• Budiono Kabur Kayuh Becak Keliling seusai Bunuh Penjual Kopi, Korban dalam Kondisi Sujud Ditinggal
Keduanya lantas terlibat cekcok dan berujung perkelahian.
"Pelaku memergoki korban berada di rumah saksi PR tersebut, kemudian ada rasa cemburu, sempat terjadi cekcok, kemudian akhirnya pelaku mengeluarkan pisau yang sudah disiapkan sebelumnya," ujar Boby.
Korban yang ketakutan sempat berlari ke arah rumah seorang kakek bernama Suwolo, warga Kelurahan Jombatan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube JTV Bojonegoro, Rabu (3/10/2019), Suwolo mengaku melihat keduanya berkelahi.
Meski ia tak mengenal kedunya, ia hanya tahu korban dan pelaku masih muda.
"Masih muda, saling pukul memukul dua orang," ujar Suwolo.
Suwolo menuturkan entah pelaku atau koban ada yang memakai bambu saat pekelahian tersebut.
"(Mukul) pakai pring (bambu)."
Sedangkan usia Suwolo yang tua, membuatnya hanya diam tak bisa berbuat apa-apa.

Korban kembali melarikan diri dari halaman rumah Suwolo menuju Jalan Basuki Rahmad, Jombang.
Dan pelaku melarikan diri dengan mengayuh becaknya.
Ia sempat membuang pisau dapur ke Seungai Berantas.
Hingga kemudian korban ditemukan oleh Zainal Abidin (49), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Namun saat ditemukan korban telah tak bernyawa dengan kondisi badan tertekuk seperti sujud.
Mulanya Zainal berkendara ke arah barat dari Stasiun Kereta Api Jombang.
• Kronologi Lengkap Kasus Mayat dalam Kondisi Sujud di Jombang, Awal Mula hingga Dikejar Tukang Becak
Sesaat kemudian ia kaget dengan sosok yang ada di atas jembatan jalan, yang ternyata jasad bersimbah darah.
"Kronologi persisnya saya tidak tahu. Tadi waktu saya berkendara dari Stasiun ke arah Perak (barat), saya melihat ada sesuatu di atas jembatan. Semula saya tidak mengira kalau itu (mayat) orang," ungkap Zainal, saat ditemui di lokasi kejadian, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (3/10/2019).
Mayat itu bersimbah darah di bagian mulut, hidung, dan pergelangan tangan mengeluarkan darah.
Zainal juga mengatakan posisi mayat tersebut dalam keadaan seperti orang bersujud.
"Waktu saya dekati, ternyata itu orang. Posisinya duduk tengkurap seperti orang sujud. Banyak darah keluar dari hidung, mulut sama dari pergelangan tangan," kata Zainal.
Saat ditemukan, mayat juga terlihat menggenggam batu bata di tangannya.
Dalam posisi sujud, mayat itu tampak mengenakan baju kaos berwarna hijau dengan celana tiga perempat.
Penemuan mengagetkan itu lantas dilaporkannya ke pos polisi terdekat.
Atas perbuatannya, pelaku tersebut dijerat dengan pasal 340 atau 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
"Perbuatan pelaku sudah masuk kategori pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya 20 tahun penjara, maksimal hukuman mati," ujar Bobby.

Polisi juga menyita barang bukti berupa sepasang sandal dan baju milik korban dan sebuah becak berwarna hijau milik pelaku yang digunakan melarikan diri dari kejaran polisi.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)