Breaking News:

Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Tim Investigasi Ungkap Ada 1 Perwira dan 5 Bintara yang Bawa Senjata Api saat Aksi Demo di Kendari

Tim Investigasi mengungkap ada enam polisi yang diduga membawa senjata api saat terjadi aksi demo di Kendari pada Kamis (26/9/2019).

Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.com/KIKI ANDI PATI
Karo Provos Mabes Polri Brigjen Hendro Pandowo didampingi Kapolda Sultra saat memberikan keterangan terkait kasus penembakan mahasiswa Kendari di Mapolda Sultra, Kamis (3/10/2019). 

Hendro menyabut jenis senjata api yang dibawa oleh para polisi itu adalah jenis laras pendek.

"Ada yang bawa jenis SNB, HS, dan MAG," jelas Hendro.

Sebelum Meninggal, Yusuf Mahasiswa yang Tewas saat Demo di Kendari Sempat Jalani Operasi 6 Jam

Lihat video selengkapnya pada menit ke 01:07:

Diberitakan sebelumnya, bahwa dua mahasiswa dari Universitas Halu Oleo tewas saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, pada Kamis (26/9/2019).

Dua korban jiwa itu adalah Muhammad Yusuf Kardawi (19) dan Randy (21).

Yusuf meninggal dunia di Rumah Sakit Bahteramas, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/9/2019), pukul 04.17 WITA.

Sebelum menghembuskan napas terakhir Yusuf diketahui dalam kondisi kritis dan sempat menjalani operasi, dikutip dari Kompas.com.

Mahasiswa angkatan 2018 itu harus menjalani operasi lantaran mengalami pendarahan parah di bagian kepala.

Seorang kerabat Yusuf bernama Rahmat mengatakan korban sempat mejalani operasi selama enam jam.

DPR Minta Jokowi Copot Wiranto, Buntut 2 Mahasiswa Tewas akibat Demo di Kendari

"Operasi dimulai pada pukul 18.45 dan membutuhkan 16 kantong darah dan ditangani oleh banyak dokter," jelas Rahmat saat ditemui pada Jumat pagi.

Menurut dokter yang menangani Yusuf, bagian kepala korban mengalami pendarahan yang sulit untuk dihentikan.

"Karena tengkoraknya lebih kurang 70 persen rusak total. Saya sampai tidak tega melihat, ada luka besar di bagian dahi sebelah kiri," ungkap Rahmat.

Sementara itu, Direktur Utama RS Bahteramas, Sjarif Subijakto, menjelaskan Yusuf mengalami benturan benda tumpul di kepala.

Mahasiswa jurusan teknik dari Universitas Halu Oleo itu mendapatkan banyak luka yang tidak beraturan akibat benda tumpul.

Luka yang paling panjang di bagian batok kepala Yusuf sekitar 4 sampai lima sentimeter.

Halaman
123
Tags:
Demo Tolak RKUHP dan RUU KPKKendariUniversitas Halu Oleo (UHO)Sulawesi Tenggara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved