Bocah Tewas Disiksa Pasangan Sejenis
Ternyata Pelaku LGBT yang Aniaya Bocah 6 Tahun hingga Tewas Juga Ancam Bunuh Saksi jika Mengadu
Susanti atau SA (23) tak hanya tega menyiksa bocah berusia 6 tahun, PT hingga tewas namun juga mengancam akan membunuh MS (17).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
Kondisi korban saat dibawa oleh pelaku ke rumah sakit dijelaskan oleh Humas Rumah Sakit Abdul Wahab, Syahranie Arysia Andhina.
Ia mengatakan korban dibawa dalam keadaan koma dan muntah-muntah serta kejang.
"Datang itu dalam keadaan koma, ada muntah dan juga kejang. Kemudian setelah kita lakukan pemeriksaan, Didapatkan ada pembekuan darah di kepala," ungkap Syahranie.
Hingga dilakukan perawatan intensif selama dua hari, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (3/10/2019).
Langkah untuk menyelamatkan korban juga dilakukan dokter dengan melakukan tindakan bedah otak (kraniotomi) dan memasang ventilator di ruang PICU.
"Operasi di kepala oleh spesialis bedah saraf. Kita ambil darah yang mengalami pembekuan di kepalanya," jelas Syahranie kembali.
• Pengakuan Pelaku LGBT yang Siksa Bocah 6 Tahun hingga Tewas: Saya Lempar Dia ke Air Sungai
Namun pada Rabu (2/10/2019), kondisi korban terus menurun.
Bahkan empat orang dokter menyebutkan korban mengalami pembekuan darah di bagian kepala sehingga mematikan batang otak dan membuat otak tidak berfungsi.
Pembekuan darah diduga karena benturan keras benda tumpul.
Hal itu dijelaskan oleh Humas Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Arysia Andhina.
Menurut pemeriksaan korban mengalami benturan yang menyebabkan pembekuan di kepala.
"Kondisinya sudah kritis sejak kami terima dari Puskesmas. Ada cedera kepala berat diduga akibat benturan yang menyebabkan terjadinya pembekuan darah di kepala," jelasnya.
"Ada luka lecet juga. Tapi, hampir sebadanan lebam-lebam," ungkapnya.
Dokter menuturkan otak korban tak lagi berfungsi.

Korban lantas meninggal dunia sekitar pukul 16.00 Wita, Rabu (2/10/2019) di ruang PICU.