Breaking News:

Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Fahri Hamzah di ILC Beri Saran untuk Jokowi Berantas Korupsi: Saya Usul, Lupakan Ngomong KPK

Fahri Hamzah memberikan usulan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar korupsi di Indonesia bisa hilang.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Capture Indonesia Lawyers Club
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memberikan usulan agar korupsi di Indonesia bisa hilang. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memberikan usulan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar korupsi di Indonesia bisa hilang.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terjadi saat Fahri Hamzah menjadi narasumber dalam Indonesia Lawyers Club (ILC), yang diunggah dalam saluran YouTube ILC, Selasa (1/10/2019).

Mulanya ia menyebut bahwa pada tiga atau empat kesempatan debat capres-cawapres belum ada yang bisa meyakinkan dirinya untuk memberantas korupsi.

Fakta Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR Pengganti Fadli Zon, Miliki Kekayaan Rp 32 Miliar

"Setiap debat kita sudah mengalami 3 atau 4 kali debat capres itu kalau kita tanya 'Bagaimana cara memberantas korupsi?' Dia mengatakan perkuat KPK, selalu begitu argumennya dan tidak ada," ujar Fahri Hamzah.

Dirinya lantas menyebutkan bahwa tak ada presiden yang mantap mengatakan akan menghilangkan korupsi.

"Dan tidak ada presiden yang mengatakan 'Saya presiden republik Indonesia dipilih oleh ratusan juta rakyat Indonesia yang akan mengambil keputusan A B C D, dan saya akan minta 3 tahun saya akan bereskan ini korupsi," paparnya.

"Tidak ada kalimat itu dari presiden kita karena sedikit-sedikit serahkan KPK,"

"Di dalam undang-undang ini sekarang, presiden ditarik untuk bertanggung jawab terhadap pemberantasan korupsi," ujar Fahri.

Kemudian Fahri Hamzah mengatakan bahwa itulah yang kini diusahakan Jokowi dengan mengangkat dewan pengawas, yang hal itu berada dalam UU KPK baru hasil revisi.

"Setidaknya dengan presiden mengangkat dewan pengawas, di situ presiden memulai adanya pertanggungjawaban sebagai kekuatan yang paling tinggi dalam presidensialisme kita sehingga memimpin orkestra pemberntasan korupsi."

"Sehingga apabila KPK dengan rendah hati mau saja berkoordinasi dengan presiden, itu gampang diselesaikan," papar Fahri Hamzah.

Johnson Panjaitan Minta DPR Temui Demonstran yang Tolak UU KPK: Biar Enggak Cuma Pinter Debat di ILC

Ia menambahkan bahwa korupsi seharusnya bisa dihentikan.

"15 tahun ni seolah jadi fiksi kalau korupsi ini enggak bisa dihilangkan. Korupsi tambah banyak, korupsi extra ordinary crime itu jadi fiksi saya lihat."

"Saya terus terang orang yang pakai akal saya, kok saya membayangkan gampang nyelesainnya, enggak ada yang sulit, kenapa negara lain bisa, Korea Selatan bisa kenapa Malaysia bisa, Singapura, kenapa indeks persepsi egara kerajaan seperti Saudi Arabia, Bruneri, Qatar , Kuwait lebih tinggi dari Indonesia." jelas Fahri Hamzah.

"Kenapa bangsa Indonesia yang beragama orang muslim mayoritas, puasa diajarkan, kekuasaan Tuhan, dia enggak akan minum (saat puasa) walaupun di dalam kamar mandi sendiri."

"Kenapa negara seperti ini susah diajak berantas korupsi," sebutnya.

Ia kemudian memberikan saran agar bongkar korupsi dengan mendesain ulang lembaga pemberantasan korupsi.

"Saya mengusulkan, desain ulang ini pemberantas korupsi, lupakan ngomong KPK, karena selama ini kita terjebak."

"Bicara pemberantas korupsi bicara KPK, lalu polisi kita abaikan, ombudsman kita abaikan, BPK bahkan DPD, inspektorat, tidak ada dalam satu okestra sehingga ini seperti masing-masing," paparnya.

"Padahal korupsi kejahatan sistem, otak, yang memerlukan kecerdasan. Bukan otot. Nah itu yang saya ingin presiden itu desain ulang," pungkas Fahri Hamzah.

Lihat videonya dari menit ke 11.13:

(TribunWow.com)

Tags:
Fahri HamzahIndonesia Lawyers Club (ILC)Demo Tolak RKUHP dan RUU KPKJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved