Gerakan 30 September
Kenang 7 Jenderal TNI yang Diculik saat Tragedi G30S, Begini Kisah Jasad Mereka Ditemukan
Pada tanggal 30 September 2019 mendatang, bangsa Indonesia mengingat kembali tragedi berdarah yang dilakukan oleh partai komunis Indonesia (PKI).
Editor: Mohamad Yoenus
Letjend yang mengerti 3 bahasa asing ini juga diculik pada saat hari kejadian.
Kemudian dibantai di Lubang Buaya.
• Kisah MT Haryono, Jenderal yang Dibunuh dan Dibuang pada Peristiwa G30S 1965 di Lubang Buaya
4. Letnan Jenderal Siswondo Parman
Siswondo Parman atau lebih dikenal dengan nama S. Parman adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia dan tokoh militer Indonesia.
Lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918.
Beliau merupakan perwira intelijen yang dekat dengan PKI serta mengetahui kegiatan rahasia mereka.
Namun saat ditawari bergabung dengan PKI, S Parman menolak.
Karena itulah beliau meninggal dibunuh pada persitiwa Gerakan 30 September dan mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta.
Otak pembantaiannya yakni kakaknya sendiri Ir. Sakirman yang merupakan petinggi PKI saat itu.
Brigadir Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan lahir di Sumatera Utara, 19 Juni 1925.
Beliau dan bersama para pemuda anak bangsa lain yang dulunya merintis pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal TNI saat ini.
Saat itu beliau menggunakan seragam militer lengkap ketika tahu bahwa sekelompok anggota OKI datang ke rumahnya dan telah membunuh pelayan serta ajudannya.
Segera setelah beliau menantang para pemberontak itu, peluru langsung menghujam tubuhnya dan mayatnya dibawa ke Lubang Buaya.