Breaking News:

Gerakan 30 September

Film G30S Tak Lagi Wajib Disiarkan, Begini Alasannya

Hari ini dalam sejarah: Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI akhirnya tak wajib diputar dan akan digantikan dengan film yang baru. Ini ceritanya.

id.wikipedia.org
Poster Pengkhianatan G 30 S PKI dirilis oleh PPFN (1984) 

TRIBUNWOW.COM - Sejak tumbangnya era Orde Lama, hampir setiap tahun menjelang akhir September dan awal Oktober, pembahasan mengenai peristiwa yang mengubah arah sejarah di Indonesia selalu menyuguhkan tema serupa, yakni mengenai pengkhianatan dan penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pembahasan ini selalu menjadi topik hangat.

Berbagai pro dan kontra selalu menghiasi diskusi dan perdebatan tentang hal ini.

Profil Jenderal TNI AH Nasution yang Kehilangan Pierre Tendean dan Putrinya Ade Irma Suryani di G30S

Pada periode kepemimpinan Presiden Soharto, sebuah film legendaris berjudul Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI atau lazim dikenal dengan nama Pengkhianatan G30S/PKI wajib diputar di seluruh bioskop dan stasiun televisi Tanah Air.

Film produksi Perum Produksi Film Negara (PPFN) tahun 1984 ini disutradari dan ditulis oleh Arifin C Noer.

Kala itu, ia menghabiskan waktu dua tahun untuk memproduksi film yang menghabiskan anggaran Rp 800 juta tersebut.

Setelah selesai, film berdurasi 3 jam itu lalu ditayangkan dan diputar secara terus menerus menjelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila selama 13 tahun.

Kemudian, peristiwa reformasi mengubah kembali arah sejarah Bangsa Indonesia.

Selang empat bulan setelah setelah jatuhnya Soeharto, Departemen Penerangan memutuskan tidak lagi memutar film ini.

Salah satu adegan dalam film G30S/PKI.
Salah satu adegan dalam film G30S/PKI. (Bidik layar Youtube via Kompas.com)

Kenang 7 Jenderal TNI yang Diculik saat Tragedi G30S, Begini Kisah Jasad Mereka Ditemukan

Arsip pemberitaan Harian Kompas 30 September 1998 menyebutkan, kala itu, Departemen Penerangan beralasan, film ini sudah terlalu sering ditayangkan.

"Karena terlalu sering diputar, filmnya juga sudah kabur," ucap Dirjen RTF Deppen Ishadi SK.

Bahkan Menteri Penerangan Muhammad Yunus berpendapat, pemutaran film yang bernuansa pengkultusan tokoh, seperti film Pengkhianatan G30S/PKI, Janur Kuning, dan Serangan Fajar tidak sesuai lagi dengan dinamika reformasi.

"Karena itu, tanggal 30 September mendatang TVRI dan TV swasta tidak akan menayangkan Lagi Film Pengkhianatan G30S/PKI," ujar Muhammad Yunus seperti dikutip dari Harian Kompas, 24 September 1998.

Selain itu, kalangan seniman, pengamat film, serta artis juga menyuarakan hal serupa.

Menurut pemberitaan Harian Kompas, 2 September 1998, sutradara film Eros Djarot saat itu menolak pemutaran film.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Film Gerakan 30 SeptemperG30SG30S/PKIPartai Komunis Indonesia (PKI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved