Breaking News:

Aksi Mujahid 212

Ribuan Aparat Amankan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Polisi Alihkan Lalu Lintas di Jl MH Thamrin

Sejumlah 16.000 personel gabungan polri dan TNI dikerahkan untuk mengamankan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Sabtu (28/9/2019).

TribunJakata.com/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Massa Mujahid 212 Selamatkan NKRI berada di Jalan MH Thamrin, Jakarta. 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah 16.000 personel gabungan polri dan TNI dikerahkan untuk mengamankan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Sabtu (28/9/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (28/9/2019), Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI rencananya akan diselenggarakan di depan Istana Negara, Jakarta.

"Kami sudah menyiapkan personel pengamanan, jumlahnya 16.000 personel gabungan," kata Argo Yuwono, Sabtu (28/9/2019).

Selain itu, sejumlah personel juga akan diturunkan untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi aksi demonstrasi.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Nasir menjelaskan sebanyak 342 personel dikerahkan untuk mengatur lalu lintas.

Ia menyebut saat ini pengalihan arus lalu lintas dilakukan setelah melihat situasi di lokasi demonstrasi.

"Pengalihan arus dilaksanakan secara situasional," kata Muhammad Nasir, Sabtu (28/9/2019).

"Saat ini hanya dilaksanakan penjagaan dan pengaturan oleh polantas."

Amankan Aksi Mujahid 212 di Jakarta, 16.000 Personel Gabungan Diterjunkan

Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI akan Suarakan 4 Isu, Ketua: Negara Tak Sedang Baik-Baik Saja 

Sementara itu, massa aksi demonstrasi memenuhi Jalan MH Thamrin, Gambir, saat melakukan long march menuju Istana Negara.

Akibatnya, aparat kepolisian melakukan blokade jalan tersebut agar tak terjadi kemacetan.

Kepala Unit Tiga Patwal Lantas Polda Metro Jaya, Kompol Sulardi menyebut pengalihan arus tersebut hanya bersifat sementara.

Pihaknya menunggu massa demonstrasi bergeser ke Monas untuk kembali membuka Jalan MH Thamrin.

"Kita blokade dulu menunggu massa bergeser ke Monas," ujar Sulardi, seperti dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Sabtu (28/9/2019).

"Setelah itu kita kembali buka. Pengendara sebaiknya menghindar dari jalur ini."

Untuk pengendara yang melaju ke arah Grogol atau Jalan Gadjah Mada, polisi mengalihkan jalur lalu lintas ke Jalan Kebon Sirih.

Sedangkan, pengendara yang melaju ke Jalan Medan Merdeka Barat, petuga mengalihkan jalur lalu lintas ke Tugu Tani.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Sabtu (28/9/2019), jalan menuju Jalan Medan Merdeka Utara sudah ditutup sejak pukul 08.00 WIB.

Jalan tersebut menjadi lokasi yang dilalui massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.

Peserta aksi ini awalnya berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Peserta demonstrasi lantas tertahan di kawasan Patung Kuda, Jakarta, karena aparat kepolisian memblokade jalan menuju Istana Negara.

Aparat kepolisian menutup akses menuju Istana Negara dengan menggunakan kawat berduri.

Untuk mengamankan lokasi, terdapat sejumlah kendaraan taktis yang disiagakan, yakni 3 water cannon, 1 barracuda, 1 Pengurai Massa (Raisa) serta mobil barikade.

Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI Suarakan 4 Isu

Diberitakan sebelumya, Sejumlah gabungan organisasi masyarakat (Ormas) Islam dan beberapa warga mengikuti Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Sabtu (28/9/2019).

Ketua Panitia, Ustad Edy Mulyadi mengungkapkan terdapat empat isu yang akan disampaikan dalam aksi tersebut.

Menurutnya, keempat isu tersebut menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Isu pertama yang akan disuarakan dalam aksi tersebut yaitu unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK dan RKUHP yang berakhir ricuh beberapa waktu yang lalu.

Akses ke Istana Negara Ditutup Kawat Berduri, Massa Aksi Mujahid 212 Tertahan di Depan Patung Kuda

Sejumlah Rute Transjakarta Dialihkan karena Ada Aksi Mujahid 212, Ini Jalurnya

Aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari terakhir menimbulkan korban luka, hilang, bahkan tewas.

Edy mengungkapkan, Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI juga akan menyuarakan tentang adanya tindakan represif aparat kepolisian terhadap para pelajar dan mahasiswa.

Seperti diketahui, terdapat sejumlah pelajar dan mahasiswa yang mengalami luka saat aksi unjuk rasa menolak UU KPK dan RKHUP beberapa waktu terkahir.

"Aksi yang berlangsung spontan dan tanpa komando yang jelas ini pun berakhir ricuh dan diamankannya ratusan pelajar oleh pihak aparat," kata Edy, Jumat (27/9/2019).

Ia melanjutkan, kerusuhan yang terjadi di Papua dan Wemena juga menjadi dasar diselenggarakannya Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di depan Istana Negara itu.

Edy mengaku khawatir dengan kerusuhan Papua dan Wamena yang telah menelan banyak korban.

Lebih lanjut Edy menjelaskan, isu keempat dilakukannya aksi itu adalah masalah kebakaran lahan dan kabut asap yang sampai saat ini belum terselesaikan.

Bencana kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia telah merenggut nyawa sejumlah warga dan menyebabkan masyarakat terdampak mengalami infeksi saluran pernapasan (Ispa).

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Aksi Mujahid 212Demo di JakartaJakartaPolisiPolda Metro Jaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved