Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Ibu Hamil Tertembak Peluru Nyasar saat Demo Mahasiswa di Kendari
Seorang ibu hamil diketahui tertembak di sekitar kediamannya saat terjadi demo mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Kamis (26/9/2019).
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Operasi dimulai pada pukul 18.45 dan membutuhkan 16 kantong darah dan ditangani oleh banyak dokter," jelas Rahmat saat ditemui pada Jumat pagi.
Menurut dokter yang menangani Yusuf, bagian kepala korban mengalami pendarahan yang sulit untuk dihentikan.
"Karena tengkoraknya lebih kurang 70 persen rusak total. Saya sampai tidak tega melihat, ada luka besar di bagian dahi sebelah kiri," ungkap Rahmat.
Sementara itu, Direktur Utama RS Bahteramas, Sjarif Subijakto, menjelaskan Yusuf mengalami benturan benda tumpul di kepala.
Mahasisa jurusan teknik dari Universitas Halu Oleo itu mendapatkan banyak luka yang tidak beraturan akibat benda tumpul.
Luka yang paling panjang di bagian batok kepala Yusuf sekitar 4 sampai lima sentimeter.
Sjarif mengatakan Yusuf mengalami retak pada bagian kepala dan menderita gegar otak.
Sedangkan Randy mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari meninggal lantaran mengalami luka tembak.
• Jokowi Minta Masyarakat Tak Berspekulasi atas Penembakan Mahasiswa dalam Demo Tolak RKUHP di Kendari
Dokter Yudi Ashari yang menangani Randy mengatakan bahwa korban mengalami luka di dada sebelah kanan.
"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam, jelas Yudi, dikutip dari Kompas.com pada Kamis (26/9/2019) malam.
"Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," lanjutnya.
Ia menuturkan sampai saat ini jenazah Randy masih diotopsi untuk bisa memastikan jenis peluru apa yang menewaskan mahasiswa itu.
Yudi mengungkapkan bahwa peluru yang bersarang di dada Randy tidak mengenai organ vital.
Namun udara yang masuk ke rongga dada tidak dapat keluar dan menekan ke dalam.
"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," jelas Yudi.
Dari kejadian tewasnya mahasiswa itu Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membentuk tim investigasi gabungan guna mengusut kasus tersebut, dikutip dari Tribunnews.com.