Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
VIDEO Pria Rompi Merah di Ambulans Pemprov DKI yang Angkut Batu untuk Demo di DPR: Ampun Pak, Ampun
Polda Metro Jaya amankan lima unit mobil ambulans saat terjadi kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Editor: Lailatun Niqmah
Menurut keterangan postingan batu dan dan bensin yang diduga diangkut ambulans ini akan digunakan untuk membuat molotov di dekat gardu Tol Pejompongan Jalan Gatot Subroto.
"02:14 #Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto," tulis dalam keterangan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan Polisi mengamankan ambulans diduga mengangkut batu dan bensi untuk demonstran.
"Ya benar (ada ambulans milik Pemprov DKI)," kata Argo Yuwono saat dikonfirmasi Kompas.com.
Menurut Argo Yuwono saat ini polisi telah membawa ambulans itu ke Polda Metro Jaya.
• Soroti Aksi Mahasiswa, Sosiolog UI: Pak Jokowi Jangan Cuma Dengar Para Politisi
"(Mobil ambulans beserta sopir) diamankan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan," ujar Argo Yuwono.
Selain mengamankan mobil ambulans, polisi juga pada tadi malam mengamankan 570 pelajar SMP dan SMA.
Mereka diduga terlibat dalam kerusuhan demo pelajar yang dilakukan di sejumlah titik di dekat gedung DPR.
TribunnewsBogor.com masih mencoba memastikan duduk persoalan dari kasus ini.
TribunnewsBogor.com akan kembali mengupdate berita soal lima ambulans Pemprov DKI Jakarta diduga angkut batu untuk demonstran.
Melansir Kompas.com, Ratusan pelajar dari berbagai sekolah sebelumnya datang menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (25/9/2019).
Namun, belum sampai di depan gedung wakil rakyat, langkah mereka terhenti, Polisi mencegat mereka, melarang mereka berdemonstrasi di depan gedung itu.
• Diprotes Najwa Shihab karena Tak Beri Jawaban Jelas, Fahri Hamzah: Muter-muter Kan Lebih Romantis
Alasan polisi, saat ini area di depan gedung DPR sedang disterilkan dan diperbaiki akibat kerusuhan pada Selasa (24/9/2019).
Selain itu, polisi mencurigai motif mereka berdemonstrasi karena massa nyatanya tidak paham akan tuntutan mereka.
Sekitar 200 mahasiswa kemudian dijemur di jalan dan kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya.