Breaking News:

Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Pedagang Raup Untung saat Aksi Unjuk Rasa Tolak RKHUP: Kalau Gini Saya Maunya Ada Demo Tiap Hari

Nur (43), seorang pedagang asongan mengaku meraup untung jutaan rupiah saat berjualan di tengah aksi unjuk rasa di depan Istana Negara.

Kompas.com/MUHAMAD ISA BUSTOM
Nur, pedagang asongan yang raih keuntungan dari aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka. 

TRIBUNWOW.COM - Nur (43), seorang pedagang asongan mengaku meraup untung jutaan rupiah saat berjualan di tengah aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Selasa (24/9/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (24/9/2019), Nur menyebut barang dagangan yang ia jual laris manis dibeli oleh anggota aksi unjuk rasa yang tediri atas petani, mahasiswa dan buruh.

Di tengah riuh aksi unjuk rasa, Nur sibuk menjajakkan dagangannya kepada peserta aksi unjuk rasa.

Wanita yang berasal dari Madura itu pun kebanjiran pembeli.

Nur mengaku sudah berhasil menjual beberap kardus minuman.

Foto-foto Poster dan Spanduk Unik di Aksi Demo Mahasiswa yang Tolak revisi RKUHP dan RUU KPK

Ikut Ramaikan Aksi Demo di Depan Gedung DPR, Komika Arafah Rianti: KPK Bakal Dibubarin? Bubarin Lah

Ia menyebut aksi unjuk rasa itu memberikan rezeki yang tak terduga.

"Alhamdulillah udah beberapa kardus buat minuman aja," kata Nur, Selasa (24/9/2019).

"Terakhir itu tadi tiga (kardus), belum saya hitung tapi yang jelas beda dari hari biasa."

Nur sebenarnya tidak hanya menjual minuman.

Ia juga menjual mie instan kemasan.

Tak sampai satu hari berjualan, Nur mengaku sudah dapat meraup omxet sebesar Rp 4 juta.

Nur menyatakan omzet tersebut ia dapat dari berjualan sekitar 200 mie instan kemasan dan sejumlah minuman.

"Ada juga popmie. Kalau sudah siang orang bukan cuma haus aja, lapar juga. Jadi yang banyak dibeli itu minuman sama popmie," jelas Nur.

"Itu sudah ada 200 popmie yang terjual. Kalau omzet hari ini ada Rp 4 juta, tapi kotor ya," lanjutnya.

Terkait RUU KPK, Bambang Widjojanto: Itu Buat KPK Mati Suri Berkepanjangan

Coba Terobos Pagar Betis, Demo Mahasiswa di DPRD Solo Berakhir Ricuh, Polisi Tembakan Gas Air Mata

Nur mengaku menjual barang dagangannya dengan harga yang variatif.

Air mineral ia jual dengan harga Rp 5.000, sedangkan mie instan kemasan dijual Rp 15.000.

Meskipun barang dagangannya ludes dibeli peserta aksi unjuk rasa, Nur mengaku ingin memanfaatkan momen itu untuk memperoleh rezeki.

Ia akan terus berjualan sampai aksi unjuk rasa berakhir.

"Saya mau jualan lagi. Kebetulan rumah deket dekat dari sini jadi kalau habis ngambil, ini sudah kedua," ujar Nur.

"Kalau lihat untung hari ini sih maunya sih demo setiap hari," tutupnya lalu tertawa.

Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR/MPR

Diberitakan sebelumnya, Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya, berbondong-bondong datang ke Gedung DPR/MPR RI di Senayan, Jakarta pusat, pada Selasa (24/9/2019).

Pada mahasiswa tersebut datang dengan berjalan kaki dan mengendarai bus.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Selasa (24/9/2019), satu universitas yang ikut datang ke Gedung DPR adalah Universitas Islam Negeri (UIN).

Mahasiswa dengan berjaket almamater biru dongker tersebut sempat mendapat kendala saat akan menuju Gedung DPR

Mahasiswa UIN sempat terlibat bentrok dengan masa yang tidak dikenal.

Akhirnya mereka tetap berhasil melanjutkan perjalanan menuju Gedung DPR untuk berkumpul dengan mahasiswa dari berbagai universitas.

Temui Mahasiswa yang Berdemo hingga Dorong Pagar di Semarang, Ganjar Pranowo: Kerenlah Menurut Saya

BREAKING NEWS: Demo Mahasiswa di DPRD Sumsel Ricuh, Mahasiswa Terluka di Bagian Kepala

Koordinator lapangan perempuan dari UIN yaitu Via menyampaikan, bahwa dirinya dan teman-temanya telah menyuarakan untuk mengosongkan kelas dan berangkat ke Senayan.

"Ya hari ini kita balik lagi ke Senayan. Kita ikut suarakan kosongkan kelas," ucap Via.

Bahkan Via mengaku melalui Dewan Mahasiswa (Dema) Universitas telah mengajak semua mahasiswa untuk ikut berangkat ke Senayan.

"Kita ajak, tapi tetap tanpa paksaan," jelas Via.

Para mahasiswa yang menghadiri aksi unjuk rasa itu, datang dengan mengendarai sepeda motor.

"Hari ini kita naik motor, kebanyakan naik motor," ujar Via.

Dikutip TribunWow.com dari Wartakotalive.com, Selasa (24/9/2019), Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN, Sultan Rivandi mengatakan bahwa jumlah massa yang datang ke Senayan mencapai ribuan orang.

Pada hari sebelumnya Senin (23/9/2019), jumlah mahasiswa UIN yang bergerak ke Senayan mencapai 1.000 orang.

Namun pada aksi unjuk rasa kali ini adalah meningkat hingga 2.500 orang.

"Kemarin ada sekitar 1.000 sekarang yang terdata berkisar 2.500 orang," jelas Sultan, Selasa (24/9/2019).

Menurut penuturan Sultan, 2.500 orang tersebut hanya berasal dari mahasiswa UIN.

"Ada 8 bus lebih yang mengangkut untuk ke Jakarta. Kumpul jam 12.00 dan jam 13.00-nya kami berangkat," ucap Sultan.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Demo Tolak RKUHP dan RUU KPKSenayanJakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved