Pria Dipukuli Polisi
Pria Tewas setelah Diduga Dipukuli 3 Polisi, Warga Ungkap Kepribadian Zaenal: Waktu Salat ya Salat
Warga Dusun Tunjang Selatan, Desa Paokmotong mengenal Zaenal sebagai pribadi yang baik meski memiliki gangguan jiwa.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kasus kematian pria yang tewas setelah berkelahi dengan tiga oknum polisi sekaligus masih menjadi teka-teki.
Zaenal Abidin diduga tewas setelah dikeroyok tiga oknum polisi di di halaman Satlantas Polres Lombok Timur, NTB pada Kamis (5/9/2019).
Seorang warga Dusun Tunjang Selatan, Desa Paokmotong, tempat Zaenal tinggal mengenal pria 29 tahun itu sebagai pribadi yang baik meski memiliki gangguan mental.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Investigasi tvOne pada Sabtu (21/9/2019), Salim menjelaskan perilaku Zaenal seperti pemuda lainnya.
Selain itu, Zaenal dikenal sebagai pribadi yang rajin beribadah.
"Biasa-biasa saja, waktu dia salat ya salat, waktu dia mau diantar bapaknya datang ya pergi," ungkap Salim.
Hal senada juga diungkapkan oleh teman sepermainan Zaenal, Arpah.
• Pria Tewas Diduga Dipukuli Tiga Oknum Polisi, Warga Berbondong-bondong Cari Keadilan bagi Zaenal
Almarhum diketahui tidak pernah bertengkar dengan orang lain.
Arpah mengaku sudah hafal dengan perangai Zaenal lantaran dirinya merupakan teman main Zaenal.
"Kalau sama temennya dia biasa aja sih saya lihat tidak pernah membuat masalah dengan temannya sendiri atau teman lainnya."
"Kebetulan saya temena mainnya, tetangganya adalah," papar Arpah.
Sementara itu, kakak Zaenal, Sriyani mengakui adikknya mengidap gangguan mental sejak 2015.
Zaenal pernah diperiksa di Rumah Sakit Jiwa Mataram.
• Zaenal yang Tewas Dipukul Polisi Diberi Santunan, BKBH Unram Curigai Ada Kesalahan SOP
Kendati demikian, gangguan kejiwaan Zaenal tidak parah hingga harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa.
"Tahun 2015. Pernah periksa ke Rumah Sakit Jiwa Mataram. Cuma obat jalan. Resep bisa ngambil di puskesmas," kata Sriyani.
Lihat video berikut;
Kronologi Pemukulan Zaenal oleh Polisi hingga Tewas
Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana mengungkap kronologi perkelahian antara oknum polisi dengan Zaenal.
Mulanya Zaenal mendatangi Polres Lombok Timur untuk mengambil sepeda motornya yang disita polisi saat razia operasi patuh.
Zaenal mendatangi lapangan apel Satlantas Polres Lotim pada Kamis (5/9/2019) sekira pukul 20.20 WITA.
Saat itu, anggota Satlantas Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husein sedang bertugas menjaga kendaraan yang disita dari operasi patuh di Polres Lombok Timur.
Kemudian Zaenal datang dengan mengendarai motor melawan arus dan tidak memakai helm.
• Terpengaruh Film Porno Koleksinya, Oknum Guru SD di Batam Cabuli 5 Siswi Bermodus Hipnoterapi
"Saya mulai dari kronologi saja, pada hari Kamis tanggal 5 September 2019 pukul 20.20 WITA, bertempat di lapangan apel Satlantas Polres Lotim."
"Si Zaenal dengan menggunakan sepeda motor dari arah melawan arus dan tanpa helm memasuki pintu gerbang kantor Satlantas," terang Nana, dalam jumpa pers, Senin (9/9/2019), dikutip dari kompas.com.
Tanpa turun dari sepeda motor, Zaenal langsung bertanya perihal keberadaan motornya yang disita polisi dengan cara kasar yang menyulut emosi dua petugas satlantas yang sedang berjaga.
Saat Bripka Nuzul berusaha menenangkan Zaenal, ia justru mendapat pukulan di pipi dan hidung berkali-kali.
Hal tersebut lantas memicu terjadinya perkelahian antara Zaenal dan para anggota kepolisian.
"Tiba-tiba Zaenal memukul anggota lantas (polantas) yang mengakibatkan terjadinya perkelahian dengan anggota yang bertugas," tutur Nana.

• Diduga karena Cemburu, Suami di Bengkulu Tusuk Istri hingga Tewas, lalu Tenggak Racun
Berusaha memberi perlawanan, Zaenal justru terjatuh dan menabrak pot bunga yang ada di lapangan apel Satlantas Polres Lomok Timur.
Setelah perkelahian, lanjut Nana, Zaenal yang babak belur dibawa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk diperiksa.
Saat menuju SPKT, Zaenal terjatuh hingga tak sadarkan diri.
Zaenal kemudian dibawa pihak kepolisian ke Rumah Sakit Umum Selong, Lombok Timur.
Setelah menjalani perawatan beberapa hari, Zaenal meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019).
Zaenal merupakan pemuda asal Tunjang Selatan, Desa Paok Motong, Lombok Timur (Lotim).
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Ifa Nabila)