Pria Dipukuli Polisi
Pria Tewas Diduga Dipukuli Tiga Oknum Polisi, Warga Berbondong-bondong Cari Keadilan bagi Zaenal
Warga kampung tempat pria yang meninggal setelah berkelahi dengan polisi tinggal berbondong-bondong mencari keadilan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Namun, pihaknya masih ingin menyelidiki peran-peran masing terduga penganiayaan.
“Memang sudah ada arah, beberapa oknum anggota, sudah mengarahkan kepada tersangka, tapi masih memerlukan pemeriksaan terkait dari peran masing-masing tersebut,” kata Nana.
Ia berjanji penetapan tersangka tidak akan lebih dari tiga minggu.
“Penetapan tersangka mungkin dua sampai tiga minggu lah,” ungkapnya.

• Surat Keluarga Zaenal, Pria yang Tewas Dipukul Oknum Polisi karena Tilang, Sebut soal Gangguan Jiwa
Kronologi Pemukulan Zaenal oleh Polisi hingga Tewas
Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana mengungkap kronologi perkelahian antara oknum polisi dengan Zaenal.
Mulanya Zaenal mendatangi Polres Lombok Timur untuk mengambil sepeda motornya yang disita polisi saat razia operasi patuh.
Zaenal mendatangi lapangan apel Satlantas Polres Lotim pada Kamis (5/9/2019) sekira pukul 20.20 WITA.
Saat itu, anggota Satlantas Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husein sedang bertugas menjaga kendaraan yang disita dari operasi patuh di Polres Lombok Timur.
Kemudian Zaenal datang dengan mengendarai motor melawan arus dan tidak memakai helm.
• Terpengaruh Film Porno Koleksinya, Oknum Guru SD di Batam Cabuli 5 Siswi Bermodus Hipnoterapi
"Saya mulai dari kronologi saja, pada hari Kamis tanggal 5 September 2019 pukul 20.20 WITA, bertempat di lapangan apel Satlantas Polres Lotim."
"Si Zaenal dengan menggunakan sepeda motor dari arah melawan arus dan tanpa helm memasuki pintu gerbang kantor Satlantas," terang Nana, dalam jumpa pers, Senin (9/9/2019), dikutip dari kompas.com.
Tanpa turun dari sepeda motor, Zaenal langsung bertanya perihal keberadaan motornya yang disita polisi dengan cara kasar yang menyulut emosi dua petugas satlantas yang sedang berjaga.
Saat Bripka Nuzul berusaha menenangkan Zaenal, ia justru mendapat pukulan di pipi dan hidung berkali-kali.
Hal tersebut lantas memicu terjadinya perkelahian antara Zaenal dan para anggota kepolisian.