Breaking News:

Pria Dipukuli Polisi

5 Fakta Pria Tewas Diduga Dipukul Oknum Polisi: Berawal dari Ditilang hingga Minta Berhenti Dipukul

Berikut fakta terkait kasus kematian Zaenal yang tewas diduga dipukuli oknum polisi, mulai dari kronologi hingga tanggapan warga.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/IDHAM KHALID
Sahabudin (60), ayah Zaenal Abidin (29), pemuda yang tewas setelah dipukul oknum polisi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (5/9/2019) lalu. Berikut 5 fakta soal kematian Zaenal. 

"Tiba-tiba Zaenal memukul anggota lantas (polantas) yang mengakibatkan terjadinya perkelahian dengan anggota yang bertugas," tutur Nana.

Berusaha memberi perlawanan, Zaenal justru terjatuh dan menabrak pot bunga yang ada di lapangan apel Satlantas Polres Lomok Timur.

Setelah perkelahian, lanjut Nana, Zaenal yang babak belur dibawa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk diperiksa.

Saat menuju SPKT, Zaenal terjatuh hingga tak sadarkan diri.

Zaenal kemudian dibawa pihak kepolisian ke Rumah Sakit Umum Selong, Lombok Timur.

Setelah menjalani perawatan beberapa hari, Zaenal meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019).

Zaenal merupakan pemuda asal Tunjang Selatan, Desa Paok Motong, Lombok Timur (Lotim).

2. Zaenal sempat Meminta Maaf pada Polisi

Keponakan Zaenal, Ikhsan menjelaskan bahwa pamannya sempat meminta polisi agar berhenti memukulinya.

"Pas dipukul di tempat lantas, dia sempat minta tolong polisi, minta maaf, supaya berhenti dipukul," ujar Ikhsan usai diperiksa sebagai Saksi di Kasubdit lll Polda NTB, Jum'at (20/9/2019).

Zaenal juga mengungkapkan permintaan maafnya pada pihak kepolisian.

Kendati demikian, Ikhsan mengakui polisi justru tak berhenti memukul Zaenal.

"Sempat minta maaf, tapi tidak tahu dia lanjut (memukul)," sebut Ikhsan.

Ikhsan menuturkan pemukulan memang awalnya dilakukan oleh Zaenal.

Pamannya yang datang ke Polda untuk meminta motor yang sempat dirazia, memukul petugas polisi dengan tangan kosong.

Halaman
1234
Tags:
Pria dipukuli polisiNTBTilangPemukulan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved