Terkini Daerah
Mbah Pani Rela Dikubur Hidup-hidup demi Jalani Ritual Topo Pendem, Sudah 10 Kali Lakukan Aksinya
Makam tempat Mbah Pani menjalani topo pendem akhirnya dibongkar pada Jumat (20/9/2019) pukul 16.30 WIB,.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Supani alias Mbah Pani (63), warga Desa Bendar RT 3 RW 1 Kecamatan Juwana, Pati, Jawa Tengah telah menjalani ritual topo pendem sejak Senin, (16/9/2019) lalu.
Makam tempat Mbah Pani menjalani topo pendem akhirnya dibongkar pada Jumat (20/9/2019) pukul 16.30 WIB.
Dikutip dari Tribun Jateng, awalnya pembongkaran makam akan digelar selepas salat Jumat.
"Permintaan dari Mbah Pani, awalnya pembongkaran memang direncanakan setelah salat Jumat. Namun, tadi Mbah Pani berbisik kepada istrinya (melalui lubang saluran pernapasan-red.) agar pembongkaran dilakukan setelah magrib," kata Ngadino, adik ipar Mbah Pani ketika dijumpai di rumah Mbah Pani, Jumat sore.
• VIDEO Detik-detik Mbah Pani Keluar dari Makam setelah Jalani Ritual, 5 Hari Dikubur Layaknya Jenazah
Sesuai rencana, pada Jumat petang, makam tempat Mbah Pani pun dibongkar.
Pihak keluarga dibantu warga membongkar liang kubur tempat Mbah Pani melakukan topo pendem menggunakan cangkul.
Setelah papan penutup liang tampak, pipa pralon yang digunakan Mbah Pani untuk saluran pernapasan dan berkomunikasi dengan keluarga disingkirkan.
Ketika papan penutup dibuka, Mbah Pani terbaring menyamping menghadap kiblat, dengan posisi tangan kanan berada di bawah.
• Menkumham Jelaskan RKUHP soal Tunjukkan Alat Kontrasepsi pada Anak, Lebih Ringan daripada Sebelumnya
Saat makam dibongkar, kondisi Mbah Pani masih terbungkus kain kafan.
Mbah Pani tampak pucat dan lemas sebelum akhirnya mendapatkan pertolongan medis.
"Kondisinya bagus. Pernapasan dan tensinya juga bagus," ujar Hardi Widiyono, anggota tim medis.
Hingga kini, meski telah keluar dari makam dan menyelesaikan ritual topo pendem, Mbah Pani belum mengungkapkan alasannya melakukan topo pendem.
Sebelumnya, Mbah Pani mengatakan, topo pendem kali ini merupakan yang ke 10 atau terakhir.
Sebelumnya, dia sudah melakukan ritual yang sama sebanyak 9 kali.
Dalam menjalani ritual topo pendem itu, ia dikubur selama tiga hari tiga malam dalam liang di dalam rumahnya.
Dan dua kali dijalani di luar desanya yaitu di desa Ketip, tetangga desa.
Mbah Pani yang juga Ketua Ketoprak Desa Bendar, Juwana ini tampak tenang saat bertemu wartawan.
Sebelum berganti pakaian dengan kain kafan sebagaimana kain untuk orang yang akan dikubur, Mbah Pani menjawab singkat.
"Karena ini yang terakhir, nanti tidak cuma tiga hari, tapi lima hari," kata Mbah Pani di rumahnya.
• Aksi Kejar-kejaran BNN Kaltim dengan Bandar Narkoba, Mobil Pelaku Diserempet hingga Masuk Parit
Ditanya mengenai tujuan dan hal lainnya, Mbah Pani enggan memberi keterangan sebelum ritual tuntas dilaksanakan.
Mbah Pani punya seorang istri dan dua anak, serta anak angkat.
Suyono, anak angkat Mbah Pani, mengatakan, ritual topo pendem dilakukan Mbah Pani dengan menguburkan diri di dalam tanah yang diberi lubang untuk pernapasan.
"Topo pendem seperti ini sudah dilakukan beliau sebanyak sembilan kali. Dan hari ini adalah yang ke-10," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, terakhir kali Mbah Pani melakukan ritual ini adalah 2001 lalu.
Sebelumnya, Mbah Pani melakukan ritual ini setahun sekali, setiap bulan Suro.
Adapun ritual terakhir ini dilakukan 18 tahun berselang.
Dalam topo pendem, Mbah Pani diperlakukan hampir sama seperti jenazah yang akan dikubur.
Ia dikafani dan juga disediakan pula aneka kelengkapan pemulasaraan jenazah, antara lain bunga-bunga.
(Tribun-Video/Tribun Jateng)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ini Foto Detik-detik Mbah Pani Juwana Pati Keluar dari Liang Kubur Tapa Pendem