Sandiaga Uno Melayat Seniornya di HIPMI yang Meninggal Dunia: Beliau Sosok yang Ceria, Optimis

TRIBUNWOW.COM - Rumah kediaman Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer terus didatangi keluarga dan kerabat terdekatnya, Senin (17/9/2019).

Kabar duka sebelumnya beredar terkait berpulangnya istri Demer, Ida Ayu Onik Mindawati alias Onik Linggih karena menderita sakit kanker.

Rumah politikus Partai Golkar yang berada di Jalan Tunjung 1 Nomor 11, Banjar Pengipian, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali terus didatangi pelayat.

Gde Sumarjaya Linggih ketika ditemui di rumah duka mengatakan istrinya meninggal karena sakit kanker yang sudah masuk stadium 4.

Salah satunya tokoh yang tampak melayat di rumah duka adalah Sandiaga Salahuddin Uno alias Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno datang bersama istri dan rombongan ke rumah duka begitu mendengar kabar meninggalnya Onik Linggih.

Sandiaga Uno mengaku sempat kaget mendengar kabar duka meninggalnya Onik Linggih yang merupakan seniornya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Sandi mengatakan mengenal almarhum sebagai sosok yang ceria dan sangat optimistis dalam kesehariannya.

"Beliau sosok yang ceria, sangat optimis, dan saya juga kaget waktu sakit beliau dan kebetulan Bli Demer ini kawan lama saya. Selama itu saya tidak diberitahu bahwa beliau sakit," ujarnya, Senin (16/9/2019) halaman depan rumah Demer.

"Kami turut berduka cita dan ikut mendoakan agar Bu Onik yang merupakan senior saya juga di HIPMI. Mudah-mudahan diterima amal jasanya dan keluarga yang ditinggalkan, mendapatkan ketabahan. Semoga keluarga juga bisa menerima takdir ini dan amal di dunianya mendapatkan yang terbaik," lanjutnya.

Sandiaga Uno mengatakan terakhir kali bertemu dengan almarhum ketika mengikuti acara HIPMI dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

"Terakhir ketemu waktu acara HIPMI, acara Kadin, kalau di Bali selalu kita ketemu," ungkapnya.

Meninggal karena Penyakit Kanker

Ida Ayu Onik Mindawati alias Onik Linggih, istri Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih meninggal dunia, Senin (16/9/2019).

Onik Linggih meninggalkan empat orang anak, yakni Ayu Denisa Linggih, Ayu Karina Linggih, AB Pratiksa Linggih dan AB Arsadhana Linggih.

Rumah duka di Jalan Tunjung 1 Nomor 11, Banjar Pengipian, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, kemarin ramai dikunjungi kerabat yang turut berduka.

Gde Sumarjaya Linggih alias Demer mengatakan, istrinya meninggal karena kanker usus yang sudah masuk stadium 4.

"Istri saya kebetulan dari setahun lalu tiba-tiba mendapat sakit kanker stadium 4. Akhirnya kami mencoba untuk ke Singapura dan ternyata memang bener cancer stadium 4," ujarnya.

Lebih lanjut Demer menceritakan saat itu ia dan keluarga agak berat menerima kabar tersebut.

Bahkan beberapa kali ia mengajak sang istri untuk melakukan pengobatan, namun pihak rumah sakit mengatakan kepadanya bahwa sang istri hanya mampu membaik sekitar 20 persen saja.

Demi kesembuhan sang istri, Demer pun mencari alternatif lainnya dengan membawa sang istri ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto di Jakarta.

Mendapatkan perawatan hingga tiga bulan lamanya, namun kesehatan Onik tidak juga membaik.

"Kami berusaha untuk mencari alternatif lainnya dengan membawa ke RSPAD. Jadi kami mencoba selama tiga bulan, ternyata hasilnya juga tidak begitu menggembirakan," lanjutnya.

Setelah mendapat perawatan selama tiga bulan namun hasilnya masih belum membaik, Demer pun mencoba mencari pengobatan lainnya hingga ke China.

Menurutnya, pengobatan di China sama seperti pengobatan di Singapura, hingga akhirnya ia memutuskan untuk ke Singapura karena jarak yang lebih dekat.

Mendapatkan perawatan di Singapura, kondisi Onik cukup membaik hingga akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

"Setelah dari Singapura, kondisinya cukup membaik. Tapi setelah itu, ada 6 kali kemo selanjutnya penyinaran di Jakarta, nah disitu mulai lagi kambuh," cerita politikus senior Golkar ini.

Mengetahui kondisi istri tidak membaik, ia bersama sang istri pun kembali ke Singapura.

Selama satu setengah bulan mendapatkan perawatan lagi, Demer mengatakan saat itu kondisi almarhum tidak menunjukkan kondisi yang membaik.

Bahkan pihak rumah sakit yang menangani almarhum, diceritakan Demer 'angkat tangan' dengan kondisi sang istri.

"Mereka (pihak rumah sakit di Singapura) angkat tangan dengan kondisi istri saya. Akhirnya kami pulang ke Bali dan setelah di Bali tiga minggu ini dirawat dan meninggalkan kami semua," terangnya.

"Ini tentu menjadi hal yang berat bagi kami tapi kami yakin bahwa Tuhan mempunyai kehendak atau mempunyai agenda lain terhadap keluarga kami," tambahnya.

Pesan Terakhir Sang Istri pada Demer dan Keluarga

Meninggalnya Ida Ayu Onik Mindawati menjadi kesedihan mendalam bagi tokoh politikus Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih.

Bahkan setelah menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Singapura dan Jakarta, hingga akhirnya kembali ke Bali, kondisi Onik Linggih tak juga kunjung membaik.

Pada hari Senin (16/9/2019) sekitar pukul 03.00 wita, bertempat di Rumah Sakit Bros Renon, Denpasar Onik meninggal dunia.

Namun sebelum Onik berpulang, almarhum sempat menyampaikan tiga pesan kepada Gde Sumarjaya Linggih Demer dan anak-anaknya.

"Ada 3 hal yang disampaikan istri saya kepada kami. Yang pertama adalah tentang kesehatan. Kedua untuk bisa mengontrol emosi dan ketiga mengingatkan untuk sembahyang," ujarnya menahan kesedihan.

Bahkan ia mengatakan, tiga hal itu sangat ditekankan sangat istri sebelum meninggal.

"Justru dia yang selalu menjadi polisi kesehatan di kami, makan yang sehat, sampai dia mendirikan restoran sehat di daerah Nusa Dua. Yang kedua, mengontrol emosi. Dia selalu mengingatkan kepada saya dan anak-anak untuk selalu mengontrol emosi," lanjut Demer.

"Yang ketiga tentu sembahyang, beliau selalu mengingatkan kami untuk sembahyang. Tiga hal itu yang sangat berkesan di kami," tambahnya. (*)

(Tribun Bali/Firizqi Irwan)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Melayat ke Rumah Duka Onik Linggih di Bali, Sandiaga Uno: Beliau Sosok yang Ceria