Kabar Tokoh
Sandiaga Uno Melayat Seniornya di HIPMI yang Meninggal Dunia: Beliau Sosok yang Ceria, Optimis
Rumah kediaman Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer terus didatangi keluarga dan kerabat terdekatnya, Senin (17/9/2019).
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Rumah duka di Jalan Tunjung 1 Nomor 11, Banjar Pengipian, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, kemarin ramai dikunjungi kerabat yang turut berduka.
Gde Sumarjaya Linggih alias Demer mengatakan, istrinya meninggal karena kanker usus yang sudah masuk stadium 4.
"Istri saya kebetulan dari setahun lalu tiba-tiba mendapat sakit kanker stadium 4. Akhirnya kami mencoba untuk ke Singapura dan ternyata memang bener cancer stadium 4," ujarnya.
Lebih lanjut Demer menceritakan saat itu ia dan keluarga agak berat menerima kabar tersebut.
Bahkan beberapa kali ia mengajak sang istri untuk melakukan pengobatan, namun pihak rumah sakit mengatakan kepadanya bahwa sang istri hanya mampu membaik sekitar 20 persen saja.
Demi kesembuhan sang istri, Demer pun mencari alternatif lainnya dengan membawa sang istri ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto di Jakarta.
Mendapatkan perawatan hingga tiga bulan lamanya, namun kesehatan Onik tidak juga membaik.
"Kami berusaha untuk mencari alternatif lainnya dengan membawa ke RSPAD. Jadi kami mencoba selama tiga bulan, ternyata hasilnya juga tidak begitu menggembirakan," lanjutnya.
Setelah mendapat perawatan selama tiga bulan namun hasilnya masih belum membaik, Demer pun mencoba mencari pengobatan lainnya hingga ke China.
Menurutnya, pengobatan di China sama seperti pengobatan di Singapura, hingga akhirnya ia memutuskan untuk ke Singapura karena jarak yang lebih dekat.
Mendapatkan perawatan di Singapura, kondisi Onik cukup membaik hingga akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
"Setelah dari Singapura, kondisinya cukup membaik. Tapi setelah itu, ada 6 kali kemo selanjutnya penyinaran di Jakarta, nah disitu mulai lagi kambuh," cerita politikus senior Golkar ini.
Mengetahui kondisi istri tidak membaik, ia bersama sang istri pun kembali ke Singapura.
Selama satu setengah bulan mendapatkan perawatan lagi, Demer mengatakan saat itu kondisi almarhum tidak menunjukkan kondisi yang membaik.
Bahkan pihak rumah sakit yang menangani almarhum, diceritakan Demer 'angkat tangan' dengan kondisi sang istri.