Breaking News:

Bencana Kabut Asap Karhutla

Rapat Karhutla di Riau, Jokowi Singgung Peran Gubernur hingga Kapolda: Tidak Diaktifkan dengan Baik

Jokowi rapat bahas kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru Riau. Singgung peran perangkat daerah yang harusnya bisa cegah penyebaran titik api.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kota Pekanbaru, Riau untuk rapat membahas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama para pejabat terkait, Senin (16/9/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kota Pekanbaru, Riau untuk rapat membahas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama para pejabat terkait, Senin (16/9/2019).

Dalam rapat tersebut, Jokowi menyebut satu per satu jajaran pejabat pemerintahan mulai dari gubernur hingga kapolda.

Dilansir TribunWow.com dari unggahan kanal YouTube Sekretariat Preisden, Selasa (17/9/2019), Jokowi menganggap jajaran yang ia sebut tidak berperan aktif dengan baik dalam hal pencegahan kebakaran.

Pimpin Rapat Karhutla di Riau, Jokowi: Semua Harusnya Siap, tapi Ini Lalai Lagi hingga Asap Membesar

"Kita tahu, gubernur memiliki perangkat-perangkat sampai ke bawah, bupati, wali kota, camat, kepala desa, pangdam juga punya perangkat," ujar Jokowi.

"Danrem, dandim, sampai koramil, babinsa, semuanya ada, kapolda juga punya perangkat, kapolsek, kapolres, sampai babinkamtibmas, semuanya ada."

"Belum yang di BNPB, belum kita punya di kehutanan, kita memiliki semuanya."

Jokowi menganggap seluruh jajaran tersebut tidak berperan aktif dengan baik.

Akibatnya, tindakan pencegahan kebakaran tak terlaksana hingga membuat kebakaran kini sudah terlanjut meluas.

Video Pantauan Karhutla Riau dari Udara, Lahan Hijau Tertutupi Kabut Asap Pekat, Lihat Penampakannya

"Tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," ujar Jokowi.

"Kalau infrastruktur ini diaktifkan secara baik, saya yakin yang namanya satu titik api itu sudah pasti ketahuan dulu, sebelum sampai menjadi ratusan titik api," imbuhnya.

Jokowi menyebut dirinya sudah mengingatkan berkali-kali bahwa yang dihadapi adalah lahan gambut sehingga api memang sulit dipadamkan.

Bahkan jutaan liter air pun tak bisa langsung memadamkan kebakaran di lahan gambut.

"Dan itu sudah saya ingatkan berkali-kali mengenai ini. Yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut, hutan gambut," kata Jokowi.

"Kalau yang namanya sudah terbakar, habis berapa juta liter pun masih sulit dipadamkan."

Diberitakan Kompas.com, Selasa (17/9/2019), titik panas atau hotspot penyebab karhutla di Kalimantan Timur hingga Senin (16/9/2019) berjumlah 221 lokasi.

Begini Video Paniknya Warga Sampit saat Api Karhutla Setinggi Pohon Capai Pemukiman: Keluar Rumah!

Hal tersebut berdasarkan pantauan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Samarinda.

Titik panas yang berpotensi memicu karhutla tersebar di Paser (50 titik), Bontang (5), Kukar (53), Berau (58), Mahakam Ulu (8), Kubar (12), Kutai Timur (26), dan Samarinda (8).

Pantauan itu menggunakan citra dari empat satelit yakni Aqua, Terra, SNPP, dan NOAA 22.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Samarinda, Sutrisno, menyebut titik panas itu bergerak fluktuatif pada cuaca yang panas.

Jarak pandang di Bandara APT Pranoto Samarinda hanya 200 meter pada Senin pagi.

Disebutkan penyebab umum kabut asap yang terjadi di Kalimantan Timur adalah berasal dari karhutla di beberapa daerah seperti Kutai Kertanegara, Penajam, hingga Berau.

Saat Pemerintah Indonesia Dikritik Keras soal Asap Karhutla, Profesional Malaysia Tulis Surat Ini

Namun sebagian lainnya merupakan asap kiriman dari Kalimantan Tengah atau Kalimantan Barat.

Pasalnya, arah angin berhembus dari tenggara sampai barat daya sehingga mengarah ke Kalimantan Timur.

Kabut asap juga menyerbar ker beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Di Malaysia, lima kota sudah menunjukkan angka berbahaya sehingga sekolah diliburkan.

Sementara di Singapura, jika kondisi kabut asap terus memburuk.

Pelaksanaan kompetisi balap Formula 1 yang akan digelar pada Jumat hingga Minggu pekan depan pun terancam. 

Berikut video lengkapnya (menit ke-1:59):

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved