Breaking News:

Bencana Kabut Asap Karhutla

Hari Kedua Tinjau Karhutla, Jokowi Ikut Salat Istisqa Minta Turun Hujan di Riau

Hari kedua tinjau kebakaran dan kabut asap di Riau, Jokowi ikut salat Istisqa minta turun hujan dengan Wiranto hingga Tito Karnavian.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
Instagram/@jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terbaru, Jokowi mengikuti salat Istisqa atau salat minta turun hujan pada kunjungan hari kedua untuk meninjauh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Selasa (17/9/2019). 

Tak hanya memerintahkan penurunan hujan buatan, Jokowi juga sudah memerintahkan pasukan untuk turut membantu usaha pemadaman api karhutla.

Rapat Karhutla di Riau, Jokowi Singgung Peran Gubernur hingga Kapolda: Tidak Diaktifkan dengan Baik

Lantaran kini status Riau sudah siaga darurat, Jokowi kembali mengimbau untuk melakukan usaha yang lebih maksimal agar kabut asap tak mengganggu aktivitas, terutama di bidang ekonomi.

Di akhir pidatonya, Jokowi meminta laporan menteri terkait penanganan kerhutla tersebut.

Lalu Jokowi sempat menyinggung bahwa seharusnya tak perlu dilakukan rapat lantaran karhutla sudah menjadi bencana tahunan yang harusnya bisa dilakukan tindakan pencegahan.

Tak adanya tindakan pencegahan karhutla di musim kemarau pun dianggap Jokowi sebagai sebuah kelalaian.

"Saya minta laporan singkat-singkat saja, karena kita tahu, setiap tahun kita sebetulnya sudah enggak perlu lagi yang namanya rapat seperti ini," kata Jokowi.

"Otomatis bahwa menjelang, yang namanya menjelang musim kemarau itu semuanya memang harus sudah siap, sebetulnya hanya itu saja, tapi ini kita lalai lagi sehingga asapnya menjadi membesar."

Saat meminta pendapat menteri, Jokowi langsung mengingatkan untuk tidak memberi laporan panjang lantaran yang lebih dibutuhkan adalah tindakan di lapangan.

"Silakan menko, pendek-pendek saja, saya kira saya tidak perlu banyak laporan, tapi tindakan di lapangan yang saya perlukan dan menyelesaikan masalah yang ada," ucapnya.

Berikut video lengkapnya (menit ke-5:58):

Kondisi Terakhir

Diberitakan Kompas.com, Selasa (17/9/2019), titik panas atau hotspot penyebab karhutla di Kalimantan Timur hingga Senin (16/9/2019) berjumlah 221 lokasi.

Hal tersebut berdasarkan pantauan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Samarinda.

Titik panas yang berpotensi memicu karhutla tersebar di Paser (50 titik), Bontang (5), Kukar (53), Berau (58), Mahakam Ulu (8), Kubar (12), Kutai Timur (26), dan Samarinda (8).

Pantauan itu menggunakan citra dari empat satelit yakni Aqua, Terra, SNPP, dan NOAA 22.

Halaman
123
Tags:
JokowiHujan BuatanHujanBencana kabut asap karhutlaKabut AsapPekanbaruRiau
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved