Bencana Kabut Asap Karhutla
Begini Video Paniknya Warga Sampit saat Api Karhutla Setinggi Pohon Capai Pemukiman: Keluar Rumah!
Video memperlihatkan detik-detik kepanikan warga sat melihat api tinggi telah mendekati pemukiman.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus menjadi mimpi buruk bagi masyarakat wilayah Provinsi Kalimantan dan Sumatera.
Warga yang terkena dampak tak hanya bertarung dengan kabut asapnya, namun juga sambaran api yang berasal dari hutan.
Dikutip TribunWow.com dari akun Instagram @kota_Sampit, Minggu (16/9/2019), sebuah video memperlihatkan detik-detik kepanikan warga sat melihat api tinggi telah mendekati pemukiman.
• Video Mencekam Pengendara Melaju di Tengah Kabut Asap Pekat Karhutla Banjarbaru, Klakson Bersahutan
Dalam dua video yang diunggah, memperlihatkan api yang cukup tinggi datang mengarah ke jalan dan pemukiman.
Dalam keterangan unggahan, disebutkan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman KM 45 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Pada video yang pertama, seorang perekam menyoroti api setinggi tiang listrik yang mendekati jalan beraspal.
Sejumlah warga, seorang ibu yang menggendong anaknya juga tampak panik.
Mereka terlihat segera menjauhi lokasi.
Api itu juga hanya berjarak sangat dekat dengan sebuah rumah.
"Habis sudah lahan," ujar suara perekam.
• Saat Pemerintah Indonesia Dikritik Keras soal Asap Karhutla, Profesional Malaysia Tulis Surat Ini
Api itu juga terlihat membesar dengan adanya angin kencang.
Telihat juga seorang pengendara nekat melalui jalanan aspal dengan kecepatan tinggi.

Dalam video yang kedua, pemandangan yang sama juga terlihat.
Kali ini api yang tinggi menjulang dari arah hutan dengan cepat mendekati rumah warga.
Sejumlah warga terlihat panik dan meminta agar siapa pun yang berada di dalam rumah untuk lari keluar.
"Suruh keluar rumah, keluar rumah," ujar perekam memberitahukan warga lain.
Api dalam video itu terlihat sangat tinggi dan dengan cepat melahap habis pohon-pohon.
Sampit, menjadi wilayah yang memiliki udara dengan level 'berbahaya', dikutip TribunWow.com dari TribunKalteng.com.
Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Sampit menunjukkan status berbahaya dengan kualitas udara 908.414 µg/m³ merupakan pemberitahuan dari BMKG setempat dan jarak pandang 600 meter.
Karena hal ini lantas Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi mengeluarkan edaran untuk meliburkan sekolah di Sampit dan sekitarnya selama seminggu, mulai Senin (16/9/2019) sampai Sabtu (21/9/2019).
"Ya, kami liburkan sekolah selama seminggu untuk menindalanjuti instruksi Gubernur Kalteng, karena kualitas udara di Sampit dan sekitarnya dalam keadaan buruk dengan status berbahaya sehingga siswa dan siswi dari SD sampai SMP sederajat diliburkan," ujar Bupati Kotim, H Supian Hadi.
• Video Motor Tabrak Pohon Gara-gara Kabut Asap Karhutla, Mobil Juga Terpelosok: Jarak Pandang 1 Meter
Ia menuturkan upaya pemadaman telah dilakukan sejak beberapa minggu sebelumnya.
Tak hanya jalur darat, pemadaman jalur udara juga dilakukan setiap hari.
Faridahy warga Sampit, menuturkan meskipun Bupati Kotim meliburkan sekolah, ada pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa.
Sehingga dalam libur siswa tetap mengerjakan tugas.
"Tugasnya cukup banyak, sehingga saya juga bimbing anak-anak kerjakan PR di rumah," ujarnya.
Puluhan Ribu Warga Kalsel Terserang ISPA
Selain di Riau, bencana kabut asap juga terasa di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dampak dari asap yang harus dihirup masyarakat Kalimantan Selatan membuat puluhan ribu terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Data Dinas Kesehatan Kalsel, sudah 20.000 warga yang terserang ISPA, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (15/9/2019).
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, HM Muslim, menyebutkan dari Bulan Agustus dan pertengahan Bulan September menjadi catatan terparah.
"Ini terus meningkat, Agustus hingga pertengahan bulan ini yang paling banyak laporannya masuk," ujar Muslim.
Disebutkannya, bahwa warga mengatakan rata-rata mengeluh batuk dan sesak napas.
"Laporan dari kawan-kawan di kabupaten dan kota, kebanyakan warga yang memeriksakan diri ke Puskesmas mengeluhkan batuk dan sesak nafas," ujar Muslim.
• Video Motor Tabrak Pohon Gara-gara Kabut Asap Karhutla, Mobil Juga Terpelosok: Jarak Pandang 1 Meter
Dan saat ini ada empat kabupaten dan kota yang warganya paling banyak menderita ISPA
Yakni Hulu Sungai Utara, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Pihaknya pun menghimbau agar masayarakat tak beraktifitas di luar rumah.
"Kualitas udara kita sudah menghawatirkan, sebaiknya warga mengurangi aktifitas di luar rumah," ucapnya.
Dan untuk melakukan penanganan masayarakatyang menderita ISPA, pihaknya telah membuka pelayanan kesehatan 24 jam.
"Untuk daerah-daerah yang parah, yang tinggi kasus ISPA, kita minta Puskesmas di sana buka 24 jam," tutur Muslim.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)