Breaking News:

Revisi UU KPK

Polisi Ungkap Belum Ada yang Ditangkap terkait Ricuh di Depan Gedung KPK

Pihak kepolisian masih berusaha meminta keterangan kepada para saksi dan mengumpulkan bukti sebelum menetapkan tersangka ricuh di depan KPK.

Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni dan Dandim 0504 Jakarta Selatan Kolonel Arh Tony Aris Setyawan 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes (Pol) Bastoni Purnama mengatakan belum ada yang ditangkap, terkait aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).

Diketahui bahwa pihak kepolisian masih berusaha meminta keterangan kepada para saksi dan mengumpulkan bukti sebelum menetapkan tersangka, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com. Jumat (13/9/2019). 

"Untuk sementara, belum ada yang kami amankan. Tapi akan kami dalami saksi, kami periksa kemudian barang bukti akan kami kumpulkan," kata Bastoni di Gedung KPK, Jakarta Selatan pada Jumat sore.

Bastoni menuturkan pihaknya juga tengah menyelidiki oknum yang diduga melakukan kekerasan kepada wartawan yang meliput.

Bastoni juga meminta wartawan yang mengalami tindak kekerasan untuk melapor ke pihak berwajib agar kejadian itu bisa ditindaklanjuti.

Polisi Polsek Setiabudi Minta Penutup Logo KPK Dibuka, Pegawai KPK: Ini Ditutup Bareng sama Pak Saut

"Nanti akan kami dalami kalau memang ada dari rekan-rekan wartawan yang mengalami kekerasan, nanti saksi kami periksa," jelas Bastoni.

"Silakan rekan wartawan yang terkena kekerasan agar membuat laporan kemudian dibuat visum dan dibuat laporan ke kami, nanti akan ditindaklanjuti dengan proses penyidikan," sambungnya.

Kepala Polres Jakarta Selatan itu mengatakan kericuhan tersebut dipicu karena adanya kesalahpahaman.

"Ada sedikit kesalahpahaman antara kelompok yang melakukan unjuk rasa terkait keputusan Pansel Capim KPK dan pegawai atau wadah dari KPK," ujar Bastoni.

Sementara itu, diketahui bahwa ada tiga kelompok massa yang terlibat kerusuhan tersebut.

Hingga kini pihak kepolisian masih terus menyelidiki secara mendalam tiga kelompok tersebut.

Diketahui kericuhan dimulai saat massa memaksa masuk ke dalam gedung untuk mencopot kain hitam yang menutupi logo KPK, dikutip Kompas.com.

Padahal diketahui bahwa massa aksi memulai unjuk rasa dengan damai.

Daftar Nama 5 Pimpinan KPK 2019-2023 Terpilih, Irjen Firli Bahuri Jadi Ketua

"Copot kain hitam itu kawan-kawan. Kawan-kawan segera copot kain hitam di logo KPK," kata salah seorang orator di depan Gedung yang berada di kawasan Kuningan Jakarta.

Diketahui bahwa kain hitam tersebut merupakan bagaian dari aksi #SAVEKPK beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh pegawai dan pimpinan KPK.

Aksi #SAVEKPK itu adalah sebagai bentuk bahwa KPK akan menjadi buruk apabila dipimpin oleh orang yang bermasalah dan revisi UU KPK yang bermasalah itu diteruskan.

Saat massa berusaha masuk ke dalam gedung, para petugas kepolisian dan keamanan KPK pun segera mengadang mereka.

Walaupun sudah berusaha diadang, ada satu orang dari massa unjuk rasa yang berhasil menyusup masuk.

Orang tersebut diketahui berhasil mencopot kain hitam yang menutupi logo KPK.

Kemudian sejumlah massa unjuk rasa itu tiba-tiba melempar batu dan botol air.

Selain melempar batu dan botol air, massa juga membakar karangan bunga yang ada di depan gedung, dikutip dari channel YouTube Kompastv yang tayang pada Jumat (13/9/2019). 

Diketahui ada tiga kelompok massa itu mengatasnamakan sebagai Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan Cinta NKRI serta himpunan aktivis Indonesia.

 Daftar Nama 5 Pimpinan KPK 2019-2023 Terpilih, Irjen Firli Bahuri Jadi Ketua

Aksi Demo di depan Gedung KPK berujung ricuh
Aksi Demo di depan Gedung KPK berujung ricuh (Capture Youtube Kompastv)

Massa itu awalnya menggelar aksi untuk memberikan selamat kepada Irjen Firli Bahuri yang terpilih sebagai ketua KPK periode 2019-2023.

Selain itu demonstran tersebut diketahui mendukung adanya revisi Undang-Undang (UU) KPK.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kapolres Jakarta Selatan Kombes Kombes Pol Bastoni Purnama.

Bastoni menyatakan bahwa ada tiga aliansi yang berjumlah sekitar 300 orang dan telah memiliki izin untuk melakukan aksi unjuk rasa secara damai.

Tampak di dalam video bahwa sejumlah polisi masih berjaga dan mengamanakan aski unjuk rasa tersebut.

Sejumlah polisi tetap mengamankan lokasi agar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK tetap berlangsung kondusif.

 UPDATE - Sempat Tuai Kontroversi, Irjen Firli Bahuri Terpilih sebagai Ketua KPK Periode 2019-2023

Sementara itu para pegawai yang ada di dalam gedung diminta pihak berwenang untuk tidak keluar untuk menjaga keselamatan mereka.

Lihat video selengkapnya pada menit ke 1:06:50:

(TribunWow.com/Desi Intan Sari)

Tags:
Revisi UU KPKKPKGedung KPK
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved