Revisi UU KPK
DPR Bukukan Penyimpangan yang Dilakukan KPK, Arteria Dahlan: Saya Kasih ke Pak Karni Satu
Arteria Dahlan menunjukan sebuah buku yang berisi peyimpangan-penyimpangan KPK selama bertugas sebagai lembaga hukum.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah membukukan sebuah laporan mengenai penyimpangan-penyimpangan yang dilakuakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dilansir TribunWow.com, anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan menujukkan buku tersebut saat diundang pada acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvOne, Selasa (10/9/2019).
Buku yang berisi penyimpangan KPK ditunjukkan setelah Arteria Dahlan menjelaskan beberapa penyimpangan yang dilakukan KPK.
Menurut Arteria Dahlan, penyimpangan yang dimaksud di antaranya saat KPK melakukan penyadapan, dalam melakukan tugasnya.
• Fahri Hamzah Nilai Banyaknya Penangkapan KPK Bisa Kurangi Investor, Sudjiwo Tedjo Bantah Begini
Arteria Dahlan menyebut bahwa penyadapan yang dilakukan KPK, tidak pernah mendapat pengawasan dari pihak manapun.
"Pak Karni tahu enggak, penyadapan KPK itu adalah penyadapan yang tidak pernah diawasi pak. Kenapa? Menkominfonya (Menteri Komunikasi dan Informatika) takut pascakeputusan MK," ucap Arteria Dahlan.
Ia mengaku menyampaikan hal tersebut agar publik mengetahui, bahwa penyadapan yang dilakukan KPK tidak terawasi.
Selain itu, DPR mengaku kecewa dengan KPK karena sangat sulit untuk ditemui.
Karena hal itu, DPR hanya bisa meminta laporan berkala dari KPK.

"Berikutnya juga mengenai 'Kalau begitu Anda buat laporan berkala'. Kenapa laporan berkala? Saya katakan juga Pak Karni, sedih enggak mitra kerja kami yang namanya KPK ini, kita ketemunya susah sekali pak," ujar Arteria Dahlan.
Bahkan Arteria Dahlan juga menyebut, dalam setahun DPR mengalami kesulitan setiap akan bertemu dengan KPK.
Banyak alasan yang diberikan KPK hingga DPR tidak bisa bertemu dalam sebuah forum.
Selain itu DPR juga tidak pernah mendapat laporan hasil rapat yang dilakukan KPK.
Ia mengaku tidak pernah meminta laporan yang rumit, namun KPK masih tidak memberikannya.
• Masinton Pasaribu Sebut Ada Perpecahan di KPK: Capim Tak Boleh Biarkan, Jangan Tebang Pilih Perkara
"Terakhir kami minta dalam bentuk yang bonggol besar Pak. Kita buat besar lagi setebal ini."
"Ternyata isinya apa copy paste dari barang yang lama, sama persis. Apa ini penghormatan kelembagaan? Untung saya mengecek, enggak ada yang baru," ucap Arteria Dahlan.
Arteria Dahlan pun memohon agar masyarakat dapat percaya kepada DPR, untuk melakukan revisi Undang-Undang KPK.
Ia menyebut hanya DPR lah yang paling mengetahui kinerja dari KPK.
Jangan sampai kita terkooptasi otak kita jadi terbutakan, dengan hebatnya OTT dengan hebatnya KPK, yang tahu kami," ujar Arteria Dahlan.
Arteria Dahlan juga menyebut bahwa KPK tidak menjalankan tugas-tugasnya yang telah dirancang.
Ia kemudian menunjukan bukti berupa buku laporan yang berisi penyimpangan yang sudah dilakukan KPK.
• Fahri Hamzah Nilai Banyaknya Penangkapan KPK Bisa Kurangi Investor, Sudjiwo Tedjo Bantah Begini
"Pak Karni tahu tidak apa yang dikerjakan? Enggak ada. Pak Karni, enggak usah repot-repot kami punya laporan. Saya tidak pernah mau ngebuka, silakan dibaca," ucap Arteria Dahlan.
Buku tersebut kemudian diberikan kepada host Karni Ilyas, karena tidak sanggup untuk menjelaskannya sendiri.
"Ini semua adalah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di KPK yang selama ini kami tutupi dan kita tidak umbar. Saya kasih ke Pak Karni satu lah ini, biar Pak Karni bisa baca," ucap Arteria Dahlan.
Buku dengan cover putih itu terlihat cukup tebal dengan logo garuda pancasila di bagian depan.
Arteria Dahlan menyebut penyimpangan yang ditulis pada buku tersebut, sudah ada dari beberapa tahun yang lalu.
Lihat pada menit ke-7:50:
(TribunWow.com)
WOW TODAY: