Terkini Internasional
Berniat Mengecek Masakan, Seorang Wanita Harus Kehilangan Satu Matanya karena Peluit Panci Presto
Seorang wanita harus kehilangan satu penglihatanya lantaran sebuah peluit dari panci resto terlepas dan mengenai matanya.
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM – Seorang wanita harus kehilangan satu penglihatanya lantaran sebuah peluit dari panci resto terlepas dan mengenai matanya.
Dilansir TribunWow.com dari mirror.co.uk, Selasa (10/9/2019), peluit yang terbuat dari besi itu bahkan menembus hingga ke bagian tengkorak Munda Birsi (57).
Munda mengalami insiden mengerikan itu pada Rabu, (4/9/2019) di rumahnya yang berada di distrik Khunti, Jharkhand, India.
Pada awalnya Munda tengah memasak sebuah hidangan khas India bernama dal, di panci presto miliknya.
Ditengah kegiatannya memasak itu Munda kemudian meninggalkan masakannya di atas sebuah kompor gas yang masih menyala.
• Video Gajah Mengamuk saat Pawai di Jalanan, Sebabkan 17 Orang Terluka
Kemudian Munda pergi ke kebun belakang rumahnya untuk memotong jerami.
Saat sedang memotong jerami, tiba-tiba Munda teringat mengenai masakannya yang sudah ia tinggalkan selama 1,5 jam.
Ia pun segera menuju dapur untuk memeriksa masakan dal miliknya.
Saat Munda mencoba mengangkat tutup panci presto itu, dalam cepat peluit yang ada dipanci presto terlepas dan melompat ke arah matanya.
Peluit itu terlepas dan mengenai mata Munda lantaran suhu di dalam panci yang terlalu panas
Diketahui bahwa para dokter merasa kesulitan saat akan mengeluarkan peluit itu dari mata Munda karena menembus bagian matanya terlalu dalam.
• Tidak Bersihkan Make Up dengan Benar, Seorang Wanita Temukan Sarang Tungau di Bawah Bulu Matanya

Ilustrasi panci presto (unplash.com)
Bahkan peluit itu tidak terlihat lagi dari luar, walapun begitu tim dokter berusaha untuk mengeluarkan potongan logam itu dengan perlahan dari mata Munda.
Pada akhirnya tim medis dari Rumah Sakit Bhagwan Mahavir Medica Super Speciality, Jharkhand berhasil mengeluarkan peluit besi itu dan menyelamatkan nyawa Munda.
Namun Munda harus mengikhlaskan mata kirinya tidak bisa melihat kembali karena luka yang terlalu parah.
Dokter yang memimpin operasi Munda bernama Ashish Joy Soren mengatakan bahwa operasi tersebut sangat kompleks.