Breaking News:

Santri Tewas Ditusuk

Pengakuan Saksi Mata yang Lihat Detik-detik Santri Tewas Ditusuk di Cirebon: Ada yang Lari ke Sini

Aji, saksi mata peristiwa santri tewas ditusuk membeberkan kronologi kejadian santri yang tewas ditusuk saat menunggu kedatangan sang ibu.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture YouTube Official iNews
Aji, saksi mata peristiwa santri tewas ditusuk membeberkan kronologi kejadian. Santri penghuni Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang tewas yakni Mohammad Rozian (17), 

Dalam sambutan ibu Rozian, Indira Fitriyani kepada teman pondok anaknya mengatakan Rozian mencintai Pondok Pesantren Husnul Khotimah dan apa-apa yang ada di dalamnya.

Santri yang tewas ditusuk yakni Mohammad Rozian (17), yang saat itu sedang menunggu sang ibu datang dari Kalimantan.
Santri yang tewas ditusuk yakni Mohammad Rozian (17), yang saat itu sedang menunggu sang ibu datang dari Kalimantan. ((Dokumentasi Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Jawa Barat))

Dirinya bersaksi bahwa anaknya adalah anak yang berbakti kepada orangtua.

Dilanjutkan Sanwani, Rozian telah meninggal dengan husnul khatimah lantaran ia sedang menuntut ilmu.

“Insya Allah mati syahid. Sebab Rasulullah bersabda: barangsiapa keluar dari rumahnya dalam rangka mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah. HR Turmudzi. Ananda MR sedang menuntut ilmu di HK (Husnul Khatimah)," kata Sanwani.

Sebelum Tewas Ditembak Polisi, YD Sempat Pesta Sabu dengan Teman Wanitanya di Hotel

Rozian telah menjadi santri di Ponpes Husnul Khatimah selama enam tahun.

Ia dikenal sebagai pribadi yang beprestasi dan menonjol di bidang seni desain grafis.

Rozian yang sedang duduk di bangku kelas XII IPA, pernah mengikuti Event Ajang Remaja Berprestasi, even tahunan tingkat nasional dengan panitia organisasi santri Husnul Khotimah.

Sanwani menambahkan, tak hanya berprestasi, Rozian adalah santri yang patuh dan selalu berangkat paling awal.

"Sejak dari MTs (Madrasah Tsanawiyah setingkat SMP) di Husnul Khotimah. Anaknya patuh dan nurut banget. Dia selalu berangkat sekolah paling awal," tambah Sanwani.

Sebelum kejadian, Rozian juga telah meminta sang ibu untuk membelikan oleh-oleh untuk teman pondoknya.

"Subhanallah, walau dalam kondisi duka yang mendalam, ibunda Rozian masih sempat menitipkan permintaan terakhir putranya," ujar Sanwani.

Oleh-oleh itu adalah hadiah terakhir yang diberikan Rozian untuk teman-temannya.

"Bingkisan (oleh-oleh) untuk dibagikan ke teman-teman kamar Rozian, dan ternyata itu adalah oleh-oleh terakhir dari Rozian buat teman-temannya," ujar Sanwani.

Ibu serta sejumlah pihak dari keluarga besar Pondok Pesantren Husnul Khotimah mendoakan jenazah almarhum Rozian, santri yang ditusuk hingga meninggal dunia di Kota Cirebon, Jumat malam (7/9/2019).
Ibu serta sejumlah pihak dari keluarga besar Pondok Pesantren Husnul Khotimah mendoakan jenazah almarhum Rozian, santri yang ditusuk hingga meninggal dunia di Kota Cirebon, Jumat malam (7/9/2019). ((Dokumentasi Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Jawa Barat))

Sanwani berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah setempat.

Pemerintah dirasa perlu meningkatkan kembali tingkat keamanan dan kenyamanan agar tidak ada lagi korban berikutnya.

"Pelajaran buat pemerintah daerah untuk menjaga keamanan wilayahnya sebab tugas pemerintah daerah adalah menjaga keamanan dan kenyamanan warganya," kata Sanwani.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY

Tags:
Santri Tewas DitusukSantriCirebonKasus PenusukanKasus PembunuhanJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved