Santri Tewas Ditusuk
Di Akhir Hidupnya, Santri yang Tewas Ditusuk Tak Ingin Susahkan Ibunya, Pondok Beberkan Sosok Rozian
Mohammad Rozian (17), santri Ponpes Husnul Khotimah yang tewas di tusuk orang tak dikenal, merupakan sosok yang dikenal berbakti dan berprestasi.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mohammad Rozian (17), santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang tewas di tusuk orang tak dikenal, merupakan sosok yang dikenal berbakti kepada orangtua dan beprestasi.
Diketahui, santri Mohammad Rozian (17), ditusuk saat sedang menunggu kedatangan sang ibu yang datang dari Kalimantan.
Rozian yang bermaksud menjemput sang ibu dengan menunggu di Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (6/9/2019), tiba-tiba ditusuk orang tak dikenal hingga tewas.
Kepala Divisi Humas Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Sanwani menuturkan, Rozian adalah sosok yang berbakti kepada orangtuanya, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (8/9/2019).
Diceritakannya, di akhir hidup, Rozian tak ingin menyusahkan sang ibu.
Saat dijemput, korban berpesan kepada sang ibu agar ia yang menghampiri mobil yang akan ditumpanginya.
Sehingga mobil yang membawa sang ibu tak perlu berputar.
• Sebelum Bawa Jenazah Santri yang Tewas Ditusuk, Indira ke Teman Korban: Oleh-oleh Terakhir Rozian
Dalam sambutan ibu Rozian, Indira Fitriyani kepada teman pondok anaknya mengatakan Rozian mencintai Pondok Pesantren Husnul Khotimah dan apa-apa yang ada di dalamnya.
Beliau bersaksi bahwa anaknya adalah anak yang berbakti kepada orangtua.
Dilanjutkan Sanwani, Rozian telah meninggal dengan husnul khatimah lantaran ia sedang menuntut ilmu.
“Insya Allah mati syahid. Sebab Rasulullah bersabda: barangsiapa keluar dari rumahnya dalam rangka mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah. HR Turmudzi. Ananda MR sedang menuntut ilmu di HK (Husnul Khatimah)," kata Sanwani.
Rozian telah menjadi santri di Ponpes Husnul Khatimah selama enam tahun.
Ia dikenal sebagai pribadi yang beprestasi dan menonjol di bidang seni design grafis.
Rozian yang sedang duduk di bangku kelas XII IPA, pernah mengikuti Event Ajang Remaja Berprestasi, Even tahunan tingkat nasional dengan panitia organisasi santri Husnul Khotimah.

Sanwani menambahkan, tak hanya berprestasi, Rozian adalah santri yang patuh dan selalu berangkat paling awal.
"Sejak dari MTs (Madrasah Tsanawiyah setingkat SMP) di Husnul Khotimah. Anaknya patuh dan nurut banget. Dia selalu berangkat sekolah paling awal," tambah Sanwani.
Sebelum kejadian, Rozian juga telah meminta sang ibu untuk membelikan oleh-oleh untuk teman pondoknya.
"Subhanallah, walau dalam kondisi duka yang mendalam, ibunda Rozian masih sempat menitipkan permintaan terakhir putranya," ujar Sanwani.
Oleh-oleh itu adalah hadiah terakhir yang diberikan Rozian untuk teman-temannya.
"Bingkisan (oleh-oleh) untuk dibagikan ke teman-teman kamar Rozian, dan ternyata itu adalah oleh-oleh terakhir dari Rozian buat teman-temannya," ujar Sanwani.
• Tunggu Ibu Datang dari Kalimantan, Santri Ponpes Husnul Khotimah Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal
Sanwani berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah setempat.
Pemerintah dirasa perlu meningkatkan kembali tingkat keamanan dan kenyamanan agar tidak ada lagi korban berikutnya.
"Pelajaran buat pemerintah daerah untuk menjaga keamanan wilayahnya sebab tugas pemerintah daerah adalah menjaga keamanan dan kenyamanan warganya," kata Sanwani.
Kronologi
Kronologi peristiwa yang menyedihkan ini bermula saat Rozian, tengah menunggu datangnya sang ibu bersama temannya, QG.
Rozian dan QG menunggu di Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (6/9/2019).
Keduanya duduk di seberang jalan toko buku Gramedia Ciptomangunkusumo pada pukul 20.30 WIB.
Tiba-tiba seseorang yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor menghampiri Rozian dan QG.
Dia langsung menuding bahwa Rozian telah memukul rekannya.
Mereka lantas terlibat cek cok.
• Sebelum Tewas Ditembak Polisi, YD Sempat Pesta Sabu dengan Teman Wanitanya di Hotel
Rozian bersikeras bukan dirinya yang melakukan pemukulan.
QG, rekan korban spontan langsung berlari meminta tolong warga karena melihat orang tidak dikenal tersebut membawa senjata tajam.
"Seorang yang datang kemudian menanyakan, apakah yang bersangkutan (korban) memukuli temannya (pelaku). Setelah itu baru yang bersangkutan melakukan tindakan penusukan," kata Kapolres Cirebon, AKBP Roland Ronaldy saat ditemui di Kantor Polres Cirebon Kota, Sabtu (7/9/2019).
QG lalu kembali datang bersama ibu dan warga, mereka melihat Rozian tergeletak dengan luka tusuk di bagian dada.

Sedangkan mulut korban juga mengeluarkan darah.
Ibu korban langsung mengenali bahwa yang tergeletak adalah anaknya.
Sang ibu lantas membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati Kota Cirebon.
Namun sayang, korban meninggal dunia.
Jenazah Rozian tiba di Pondok Pesantren Husnul Khotimah pada Sabtu (7/9/2019) dini hari pukul 03.00 WIB.
Seluruh santri menyambut kedatangannya dengan penuh duka.
Mereka mensalatkan jenazah Rozian.
Sedangkan Sang ibu, Indira dengan duka yang mendalam kembali ke Kalimantan dengan membawa jenazah Rozian.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY