Terkini Daerah
Bayi Dalam Kandungan Tak Tertolong setelah Ditandu Sejauh 7 Km, Warga: Halo Pak Presiden Tolong Kami
Ibu hamil ditandu 7 KM karena jalan rusak di Lebak, Banten, sudah dirujuk ke 3 tempat tapi bayi di kandungan meninggal. Puskesmas ungkap penyebabnya.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita bernama Kenti harus ditandu sejauh 7 kilometer dalam kondisi hamil lantaran rusaknya kondisi jalan di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (1/9/2019).
Kondisi jalan yang rusak dan jauh pun membuat bayi dalam kandungan Kenti terlambat diselamatkan dan meninggal dunia.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (7/9/2019), keponakan Kenti, Dani Agustian menyebut bibinya sempat mengalami pendarahan dan memang harus cepat mendapat pertolongan medis di puskesmas.
"Jarak ke puskesmas sekitar 17 kilometer, tapi dari kampung kami di Nagahurip tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, akhirnya ditandu," ujar Dani, Jumat (6/9/2019).
Dani menceritakan bibinya ditandu secara bergantian oleh warga setempat sejauh 7 kilometer hingga ke kampung Gintung yang sudah bisa dilakui kendaraan.
• Sifat Berubah sejak Ditinggal Nikah Tetangga, Pria Ini Bacok Pengantin Baru Pria di Depan si Wanita
Setelah menempuh jarak 7 kilometer sampai ke Kampung Gintung, barulah Kenti dibawa ke puskesmas di Pusat Kecamatan Panggaraangan dengan mobil pikap milik warga.
Dani menuturkan jalan yang sudah bisa dilalui mobil pun ternyata juga masih rusak sehingga menimbulkan goncangan pada penumpangnya.
"Meninggal diperkirakan di perjalanan, kan naik mobil losbak (pikap), jalannya kurang bagus, di jalan kegojlok-gojlok," ujar Dani.
Sesampainya di puskesmas, petugas medis langsung mengecek kandungan Kenti yang menduga si bayi sudah meninggal dunia.
Namun lantaran alat medis tidak memadai, Kenti dirujuk ke Puskesmas Bayah untuk pemeriksaan USG.
Di Puskesmas Bayah, baru bisa dipastikan bahwa bayi Kenti sudah meninggal dunia.
• Putranya Bacok Pengantin Baru di Depan si Wanita, Ibu: Dia Selalu Bawa Golok di Rumah, Saya Diancam
Kenti lalu dibawa ke sebuah klinik di Pelabuhan Ratu, Sukabumi untuk mengeluarkan janin dalam kandungannya.
"Warga di sini sudah biasa ke Pelabuhan Ratu, karena akses lebih dekat dibandingkan harus ke Rangkasbitung (ibu kota Kabupaten Lebak)," terang Dani.
Video saat Kenti ditandu para warga pun sempat viral di media sosial.
Dalam video tersebut tampak warga baik pria maupun wanita berbondong-bondong di belakang warga lain yang menggotong Kenti dengan tandu.
Jalanan itu tampak belum diaspal dan masih berupa tanah berbatu.
Tampak kanan kiri jalanan itu berupa pepohonan tinggi.
"Halo Pak Presiden, tolong kami," ujar pria yang merekam peristiwa itu.
• Sering Minta Pulang ke Rumah Orangtua, Wanita Dibunuh Suami dan Mayatnya Ditinggal di Kasur
Dalam video wawancara unggahan kanal YouTube Indosiar, Jumat (6/9/2019), Kepala Puskesmas Panggarang, Endang Suhendar mengungkap dugaan penyebab bayi dalam kandungan Kenti meninggal dunia.
Endang menyebut Kenti memiliki tekanan darah tinggi sehingga persalinannya memang berisiko membahayakan diri dan bayinya
"Dia punya darah yang tinggi, diduga akan berdampak kepada ibunya dan bayinya."
"Sehingga kami telah menyatakan, bidan desa dan melaporkan bahwa ibu itu termasuk ibu yang berisiko tinggi dalam persalinannya nanti," jelas Endang.
Berikut video lengkapnya:
(TribunWow.com/Ifa Nabila)
WOW TODAY: