Terkini Daerah
Kasus Paskibraka Bogor Hilang Misterius, Keluarga Kebingungan dan Bantah Anaknya Pergi ke Malaysia
Paskibraka asal Bogor siswi kelas 2 SMK Bina Teknika, Audri Viranti Islandi (16) hilang misterius sejak Senin (29/7/2019) pagi di Bogor.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Paskibraka asal Bogor siswi kelas 2 SMK Bina Teknika, Audri Viranti Islandi (16) hilang misterius sejak Senin (29/7/2019) pagi di Bogor.
Menurut polisi, Audri sempat berada di Malaysia dan telah kembali ke Indonesia.
Namun saat dikonfirmasi, pihak keluarga membantah bahwa Audri tidak pernah kembali ke rumah atau berada di Malaysia.
"Informasi yang didapat polisi sampai saat ini itu dari siapa? Kok bisa menyimpulkan Audri ada di Malaysia?"
"Kalau dari pihak keluarga itu enggak punya saudara yang berdomisili di sana bahkan memiliki kenalan kerja (TKW) pun enggak ada," kata Paman Audri, Ahmad Farhan dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (5/9/2019).
• Hilang 2 Minggu, Gadis Paskibraka Ini Ternyata Pergi Nge-punk, Ayah: Sering Tak Pulang sejak SMP
Pihak keluarga bingung
Farhan mengaku bingung dengan kabar yang disampaikan polisi tentang keberadaan Audri di Malaysia.
Padahal kata dia, pihak keluarga hanya memberi kesaksian ke polsek setempat tentang pesan WhatsApp dari nomor luar negeri yang masuk pada hari Sabtu (10/8/2019) pukul 11.40 WIB.
Isi pesan itu menyampaikan bahwa Audri berada di luar negeri untuk mencari kerja demi keluarga.
"Mah, ini audry lg di luar negri pgn kerja jgn khawatir mah dsini audry cari uang buat bantu mama," begitu isi pesan WhatsApp yang ditunjukkan ke pihak kepolisian.
Selang beberapa hari, keluarga menanyakan perkembangan penyelidikan.
Alih-alih mendapat jawaban, lagi-lagi keluarga diminta untuk menunggu tanpa ada kejelasan hingga memasuki bulan September.
"Apa yang kita terima di WhatsApp itu sebenarnya sebuah informasi yang belum tentu kebenarannya makanya kita menyampaikan kesaksian itu ke polisi, nah itu kita butuh polisi untuk masuk memeriksa nomor telepon, komunikasi dengan HP apa, ya kita butuh polisi seperti itu," tuturnya.
Sebut Polisi gegabah
Farhan menduga, jika kepolisian hanya menyimpulkan isi pesan WhatsApp yang ditunjukkan oleh keluarga, tanpa ada penyelidikan yang mendalam.