Rusuh di Papua
Disebut Najwa Shihab Terkesan Menutupi Informasi Rusuh di Papua, Wiranto: Jangan Asal Nuduh
Wiranto meminta presenter Mata Najwa, Najwa Shihab tak asal menuduh terkait Rusuh di Papua.
Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
"Jangan sampai kemudian kita menuduh menyembunyikan itu, tidak sama sekali," ungkap Wiranto.
Menanggapi hal itu, Najwa Shihab lantas menanyakan jumlah korban terupdate.
"Jumlah korban sekarang bisa dikonfirmasi ada berapa banyak Pak Wiranto?," tanya Najwa Shihab.
"Saya mendapatkan laporan tadi dari Pak Tito, Kapolri yang sementara ada di Jayapura, juga panglima TNI," ucap Wiranto.
"Mengapa beliau berdua di sana? Untuk langsung melihat, memantau kondisi di sana."
"Untuk bisa mengendalikan langsung agar kondisi yang sudah kondusif ini lebih terus dapat dipertahankan, dirawat, dan lebih kondusif lagi," sambungnya.
Wiranto kemudian memberikan rincian korban rusuh di Papua.
"Dari laporan yang saya terima tadi, memang jumlah korban sementara ini yang dilaporkan ya, dari TNI ada 1 yang meninggal, yang luka-luka di Jayapura itu atau Deiyai, ada 2 TNI yang luka parah, 3 dari kepolisian."
"Kemudian ada 6 dari masyarakat yang meninggal, kemudian dari Papua Barat hanya ada yang luka-luka tidak ada yang meninggal," ungkapnya.
Wiranto menegaskan, terkait informasi korban dan lain sebagainya, masyarakat diimbau untuk mengacu pada laporan aparat yang terjun langsung di lokasi, termasuk melalui pemerintah.
Najwa Shihab kemudian menyoroti soal aksi pelemotan jaringan internet di Papua.
"Soal pembatasan internet ini juga menjadi sorotan tajam," kata Najwa Shihab.
"Dan kalau melihat sebelumnya pun pemerintah sempat mengambil langkah ini ketika kasus di Jakarta, pascapemilu."
"Apakah memang akan menjadi 'senjata' negara begitu, setiap menghadapi kerusuhan internet akan dibatasi?"
Wiranto lantas menjelaskan bahwa tindakan pembatasan internet bukan 'senjata'.