Breaking News:

Rusuh di Papua

Salim Said Ingin Koreksi Judul ILC yang Bertema soal Papua, Karni Ilyas Langsung Jelaskan Hal Ini

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said mengoreksi judul acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)'.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Channel Youtube Indonesia Lawyers Club
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said mengoreksi judul acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' pada Selasa (3/9/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said mengoreksi judul acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' pada Selasa (3/9/2019).

Sedangkan pada malam itu, ILC mengangkat tema soal Papua dengan judul 'Papua: Mencari Jalan Terbaik'

"Oke saya mulai dengan mongereksi judul acara malam ini. Judul acara malam ini kan 'Papua Mencari Jalan Terbaik," ujar Salim Said yang dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (4/9/2019).

Mendengar itu, sang pembawa acara yakni Karni Ilyas langsung mengoreksi perkataan Salim Said.

"Bukan, Papua titik dua Mencari Jalan Terbaik," sela Karni Ilyas

Menurut Salim Said, Papua bukan tengah mencari jalan terbaiknya. 

Sela Pernyataan Rizal Ramli di ILC, Mamat Alkatiri: Sudah Saatnya Presiden Juga dari Papua

Melainkan, Indonesia yang saat ini mencari jalan untuk Papua.

"Menurut saya yang mencari jalan itu bukan Papua, Indonesia," ujar Salim Said

Kemudian, Karni Ilyas menjelaskan bahwa kata Papua dalam kalimat 'Papua: Mencari Jalan Terbaik'  itu bermaksud ILC mengangkat tema polemik di Papua. 

Sedangkan, 'Mencari Jalan Terbaik' merupakan judul dari tema polemik Papua tersebut.

"Bukan Papua yang cari, Papua itu problem (tema) judul kita 'Mencari Jalan Terbaik' untuk Papua," papar Karni Ilyas.

Lalu, Salim Said terus mengungkap opininya kalau yang tengah mencari jalan itu adalah Indonesia bukan Papua.

"Tapi perasaan saya, rasa bahasa saya ini yang mencari jalan sebenarnya Indonesia," tutur profesor 75 tahun tersebut. 

Di ILC, Koordinator Damai Papua Sekaligus Peneliti LIPI: Papua Jelas Bagian Indonesia, tapi Ada Koma

Salim Said mengatakan, penjelasan tersebut juga sudah diungkapkan oleh tokoh-tokoh Papua yang hadir di ILC. 

Pada malam itu, hadir sejumlah tokoh Papua mulai dari Mantan Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Mantan Gubernur Papua Irene Manibuy, hingga Komedian Mamat Alkatiri.

"Kita mencarikan tempat bagi Papua. Nah itu ada penjelasannya sebagian dari penjelasan itu sudah dikemukakan oleh teman-teman dari Papua," ungkap Salim Said

Pada kesempatan itu, Salim Said bercerita bagaimana dirinya sempat bertanya-tanya soal Papua sebelum hadir di ILC.

"By the way Bung Karni, pagi ini saya sejak tadi pagi menggunakan saya punya WA menghubungi sejumlah orang yang saya anggap mempunyai pengetahuan mengenai Papua dan minta masukan," paparnya. 

"Saya coba rumuskan itu, meskipun banyak masukan itu sudah diucapkan temen-temen kita, khususnya orang-orang Papua di dalam majelis ini," imbuh dia.

Di ILC, Wiranto Bahas soal Kabar Pemerintah Anak Tirikan Papua: Harus Lihat Realitas yang Terjadi

Salim Said menyebut bahwa masyarakat Papua telah lama memiliki bara yang disimpan.

Sehingga saat terpercik masalah kecil, seperti di Surabaya dan Malang, dapat menyebabkan demo besar-besaran di Papua dan Papua Barat.

"Pertama ada bara lama di Papua, dan itu gampang terbakar. Itu contohnya ya peristiwa kemarin itu, di Surabaya itu, dan demo-demo di Papua," ucap Salim Said.

Salim Said menyebut datangnya bara tersebut berasal dari ketidakadilan.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said mengungkapkan orang-orang Papua mirip dosennya dahulu waktu kuliah di Amerika Serikat.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said sebut kerusuhan di Papua disebabkan oleh ketidakadilan. (Channel Youtube Indonesia Lawyers Club)

Namun, Salim Said tidak menyalahkan pemerintahan Jokowi.

"Apa akarnya itu, yang saya dengar ini ketidakadilan. Ketidakadilan belum tentu karena kesalahan pemerintah, dan dari pembicara-pembicara malam ini, tidak ada yang menyalahkan pemerintahan Jokowi," ucap Salim Said.

Ia bahkan memuji dedikasi Jokowi untuk masyarakat Papua.

 Di ILC, Wiranto Bahas soal Kabar Pemerintah Anak Tirikan Papua: Harus Lihat Realitas yang Terjadi

Salim Said menujukan bentuk dedikasi dai Jokowi, yaitu saat pemilihan presiden periode 2019-2024.

"Pak Jokowi itu dedikasi betul kepada Papua. Memang benar, kalau dia memang cuma mau cari tambahan suara, dia enggak perlu ke Papua, jumlahnya kan kecil. Dia pergi saja ke Banten setengah mati dia enggak dapat banyak di situ. Contoh saja," ujar Salim Said.

Salim Said kemudian menjelaskan, bahwa ketidakadilan adalah hal yang selalu menjadi penyebab, dari keributan di Indonesia.

"Nah ketidakadilan ini adalah sesuatu yang langgeng di dalam sejarah kita," ujar Salim Said.

Guru besar tersebut juga memerikan contoh, dari peristiwa sebelumnya yang juga disebabkan oleh ketidakadilan.

"Begini lho kalau kita mau lihat peristiwa-peristiwa penting, tragedi-tragedi penting di Indonesia, itu semua karena ketidakadilan," ucap Salim Said.

 Anggota DPD RI Terpilih Ungkap Gus Dur dan Jokowi yang Bisa Curi Hati Rakyat Papua karena Alasan Ini

Ia menyebut beberapa peristiwa seperti pemberontakan PRRI Permesta, dan pemberontakan di Aceh sebanyak dua kali.

Salim Said menyebut bahwa negara Indonesia adalah, negara yang tidak mau belajar dari sejarah.

"Itu semua karena ketidakadilan. Ketidakadilan ini menurut saya sumbernya ada beberapa, salah satu sumber, bangsa ini tidak suka belajar sejarah," jelas Salim Said.

Ketidakadilan pun muncul dari banyaknya janji yang dibuat, namun tidak kunjung direalisasikan.

"Dia bikin janji tidak dilaksanakan janjinya. Orang yang mendapat janji tidak pernah lupa, si pemberi janji ini gampang lupa," ucap Salim Said.

Salim Said menilai, dari janji yang yang tidak ditepati tersebut mebuat munculnya bara api yang bisa meledak kapan saja.

Lihat video pada menit ke-1:10:

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Amirul Nisa)

WOW TODAY:

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Salim SaidIndonesia Lawyers Club (ILC)Karni IlyasRusuh di Papua
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved