Breaking News:

Rusuh di Papua

Mamat Alkatiri Ragu soal Dialog dengan Tokoh Papua, Karni Ilyas: Pasti Terlaksana, yang Janji Jokowi

Mamat Alkatiri sebut dialog dengan tokoh Papua hanyalah wacana, Karni Ilyas sebut pasti terlaksana. Berikut saran Mamat Alkatiri untuk Jokowi.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Indonesia Lawyers Club
Komika Mamat Alkatiri berkomentar soal kerusuhan di Papua dan Papua Barat di Indonesia Lawyers Club (ILC). 

"Lalu apa yang mau diharapkan, setiap sudah ada kasus, selalu kita bilang 'Nanti kita harus dialog', wacana dialog ini kan bukan baru sekarang, tapi tidak pernah terlaksana," kata Mamat Alkatiri.

"Apa yang mau kita harapkan dari hal-hal semacam ini? Kalau memang...," ucap Mamat Alkatiri yang langsung dipotong oleh Karni Ilyas.

Tolak Kerusuhan di Papua, Bupati Asmat: Kita Ini Orang Punya Budaya, Etika Komunikasi Bisa Dilakukan

Karni Ilyas menyebut dialog dengan tokoh Papua untuk menyelesaikan kasus ini pasti akan segera terlaksana karena itu merupakan janji Jokowi.

"Tapi kalau sekarang pasti terlaksana, karena yang janji Pak Jokowi sendiri," sahut Karni Ilyas.

"Iya, mudah-mudahan, saya berharap itu," jawab Mamat Alkatiri.

Kemudian Mamat Alkatiri kembali mengomentari soal para petinggi negara yang terus berdebat sementara rakyat di Papua juga tengah berseteru.

"Kita sudah tidak bisa bertengkar di kalangan elite yang A tuduh B macam-macam, yang B bilang yang begini, sementara yang di bawah juga saudara-saudara kita sedang berkelahi," ujar Mamat Alkatiri.

Mamat Alkatiri pun menyarankan Jokowi untuk melakukan dialog dengan orang Papua yang bukan dari kalangan petinggi.

"Makanya Pak Jokowi saya sarankan Pak Jokowi juga jangan hanya dialog dengan tokoh-tokoh Papua di kalangan elite gitu," pesan Mamat Alkatiri.

Sebut Kasus Rasisme Sudah Ditangani Pemerintah, Gubernur Papua: Tidak Ada Lagi yang Demo-demo

Mamat Alkatiri memberi contoh Jokowi bisa melakukan dialog dengan rakyat Papua dari kalangan mahasiswa lantaran yang benar-benar menghadapi persekusi berunsur rasisme adalah mereka.

"Karena yang mengalami masalah itu kita yang di bawah, yang mahasiswa, ketemulah dengan paguyuban mahasiswa Wamena mungkin, paguyuban mahasiswa Yapen Waropen, atau paguyuban mahasiswa Fakfak Papua Barat, ketua-ketua asramanya," terangnya.

"Ini juga perlu dilakukan dialog. Biar tahu sampai ke lapisan paling bawah kita maunya apa. Selama ini kan abu-abu," imbuhnya.

Mamat Alkatiri menyebut pendapat para petinggi, meski sama-sama berasal dari Papua, akan berbeda dengan pendapat rakyat kecil.

Maka dari itu, Mamat Alkatiri mengimbau agar para petinggi negara tidak perlu berdebat dan lebih baik berdialog bersama dengan berbagai kalangan agar menemukan solusi yang tepat atas kasus ini.

"Yang di atas bilang A, padahal yang di bawah tidak begitu, jadi antara kita sendiri. Jadi tolonglah saudara-saudara, sudah tidak saatnya untuk kita bertengkar untuk posisi, sudah tidak saatnya kita bertengkar atas nama pribadi dan golongan."

Halaman
123
Tags:
Mamat AlkatiriRusuh di PapuaPapuaKarni IlyasIndonesia Lawyers Club (ILC)Joko Widodo (Jokowi)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved