Breaking News:

Terkini Daerah

Video: Kesaksian Karyawati Minimarket di Medan yang Dicekik, Diseret, hingga Diminta Buka Baju

Korban yang merupakan karyawati minimarket, Misna mengungkapkan bahwa dirinya sempat dicekik, diseret, hingga diminta buka baju oleh pelaku.

Editor: Ananda Putri Octaviani

TRIBUNWOW.COM - Korban perampokan berkedok pura-pura menjadi pembeli memberikan kesaksian terkait peristiwa yang ia alami di minimarket jalan Kapten Batu Sihombing, Laut dendang tepatnya di depan kampus Wilmar, terjadi pada Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 09.03 WIB lalu.

Korban yang merupakan karyawati minimarket, Misna mengungkapkan bahwa dirinya sempat dicekik, diseret, hingga diminta buka baju oleh pelaku.

Kejadian ini baru memasuk babak akhir setelah pelaku perampokan berkedok pura-pura menjadi pembeli ini akhirnya berhasil dibekuk polisi empat bulan setelah kejadian, Senin (2/9/2019).

Dalam peristiwa itu, dua perampok berhasil menggondol uang dari kasir sebesar Rp 20 juta.

Kedua pelaku sempat mengancam korban menggunakan pisau, menyuruh Misna dan satu korban lain yang merupakan perempuan untuk membuka baju berlabel Alfamart, hingga hanya tertinggal manset di badan.

 UPDATE Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, dari 8 Korban Tewas 4 Orang Telah Terindentifikasi

Kronologi

Misna (20) salah seorang korban warga asal Bandar Setia ini, menceritakan awalnya kedua pelaku berpura-pura untuk melihat-lihat barang.

Tak berapa lama, saat Misna dan rekannya Rabiatul Adawiyah (24) sedang sibuk merapikan barang dan memutar ke pintu untuk melakukan pengawasan, tiba-tiba kedua pelaku menodongkan pisau ke masing-masing korban.

a
Korban penyekapan. (TRIBUN MEDAN/Fadli Tara)

"Saya dicekik sambil ditodongkan parang daging."

"Saya juga sampai dicekik dan diseret-seret, jilbab hingga terlepas," kata Misna saat menceritakan kejadian mencekam itu di RS Bhayangkara Medan, Senin (2/9/2019).

Misna mengaku alasan merasa curiga, yang membuat ia dan rekannya mengawasi kedua pelaku.

Kecurigaan muncul karena pelaku masuk menggunakan helm.

"Waktu itu hari Minggu, kebetulan saat mereka mengancam kami, kondisi memang sedang sepi."

"Belakang perumahan dan depan kampus. Apalagi kondisi saat itu hari gerimis," ujarnya.

"Harusnya ada laki-laki yang berjaga."

"Tapi waktu itu dia lagi sakit biduran sehingga izin tidak masuk kerja," jawab Rabiatul menimpali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Tags:
AlfamartPerampokanMedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved