Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
Ikut Tolong Korban Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Asep: Mereka Histeris, Ada yang Terbakar
Pekerja PT Jasa Marga, Asep Ayub (30) menjadi saksi kecelakaan beruntun Tol Cipularang yang sempat menyelamatkan beberapa korban.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
Sedangkan seorang korban, Dwi Resa (38) warga DKI Jakarta yang selamat turut memberikan kesaksiannya.
Pada saat kecelakaan beruntun itu terjadi, ia mengendarai mobil Xenia berpelat nomor H 8670 KY.
Dwi mengakui mobilnya ditabrak dari arah belakang hingga terbang.
"Katanya mobil saya terbang, kaya di film Fast and Furious, Pak," ujar Dwi.
Ia hanya bisa pasrah saat menyadari mobilnya terlibat kecelakaan.
"Seketika saat saya ditabrak dari belakang, saya sudah tidak sadarkan diri. Mobil saya loss, setir saya loss kan. Saya pasrah," paparnya Dwi.
Dirinya yang terbaring di UGD Rumah Sakit Siloam mengatakan, sesaat setelah mobilnya mendarat ke tanah ia langsung menendang pintu.
"Saya sudah pasrah. Ternyata mata saya masih bisa terbuka, saya langsung tendang pintu mobil dan langsung keluar. Kepala saya berdarah, saya dibantu pekerja proyek. Setelah itu saya video call sama istri, memberi kabar saya selamat," ujarnya.
• Polisi Olah TKP Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Cari Kronologi Truk Melesat Hantam Mobil
Ia mengaku bersyukur dapat selamat meski mobilnya hancur seluruhnya.
"Saya bersyukur saya bisa selamat. Mobil hancur semua, mungkin nabrak pembatas jalan. Saat mobil terbang, saya tidak ingat dan saat jatuh pun mobilnya, saya juga tidak ingat," ujar Dwi Resa.
Sedangkan seorang saksi mata lain, Eris (35) melihat detik-detik mobil Xenia milik Dwi terbang.
"Saya lihat persis itu mobil tiba-tiba membanting ke kiri, menabrak pembatas jalan dan terbang pak," kata Eris yang merupakan pekerja proyek PT Jasa Marga.
Kronologi Kecelakaan
Informasi yang dirilis Kasat Lantas Polres Purwakarta, mulanya truk bernomor polisi B 9763 UIT bermuatan tanah datang dari arah Bandung menuju Jakarta.
Pada saat di lokasi kejadian, di jalan lurus menurun telah hilang kendali kemudian terbalik.