Rusuh di Papua
Tangis Wali Kota Jayapura Pecah Lihat Perilaku Massa Pendemo yang Rusuh: Hati Saya Sakit
Benhur mengatakan, perbuatan anarkis yang dibuat sekelompok masyarakat di Kota Jayapura membuatnya sedih dan menangis.
Editor: Lailatun Niqmah
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Jumat (29/8/2019) warga memilih berada di dalam rumah.
Ada pula warga yang memilih tinggal di hotel ataupun mengungsi ke Markas Angkatan Laut.
Lalu, sekolah diliburkan hingga hampir semua pertokoan tutup.
Sementara itu, Wakil Walikota Jayapura Rustan Saru meminta agar masyarakat tetap tenang.
• Jokowi Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku Tindakan Anarkis dan Rasialis di Papua
Hal itu diungkapkannya saat menemui warga di Entrop, Distrik Jayapura Selatan.
“Saya minta masyarakat tetap tentang. Jangan kita balas perbuatan mereka. Kami pemerintah menjamin keamanan masyarakat,” ujar Rustan Saru.
Pada kesempatan itu, Rustam juga menjelaskan bahwa pihaknya telah meliburkan aktivitas peemrintahan untuk sementara hingga situasi kondusif.
"Kita liburkan dulu. Namun kita belum bisa memastikan sampai kapan. Semoga situasi segera kondusif,” ungkapnya.
Satu di antara warga Entrop bernama Sinta yang mengungsi ke Markas TNI Angkatan Laut Hamadi mengaku ketakutan.
Mereka takut jika massa kembali melakukan kerusuhan.
“Kami takut kalau massa balik, jadi kami milih mengungsi kesini,” kata Sinta warga Entrop saat ditemui di tempat pengungsian.
Selain Sinta, masih ada ribuan warga yang mengungsi di tempat tersebut.

• Kronologi dan Isi Pesan WhatsApp Hoaks Tri Susanti yang Picu Kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua
Meski kerusuhan telah selesai, namun massa masih bertahan di Halaman Kantor Gubernur Jalan Soa Siu Dok 2.
Tampak massa berjaga-jaga di Kelapa II Entrop yang berjarak 2,5 kilo meter dari Kantor Gubernur.
Mereka sempat melakukan razia pada setiap kendaraan yang melintas.