Rusuh di Papua
Kritik Referendum di Papua, Wiranto Ingatkan Hasil Pilpres Jokowi di Papua: Artinya Setuju Dipimpin
Wiranto memberikan tanggapan mengenai tuntutan referendum di Kabupaten Deiyai. Menurutnya tuntutan itu berarti mengingkari hasil pilpres.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik Hukum Kemananan (Menkopolhukam) Wiranto memberikan tanggapan mengenai tuntutan referendum di Kabupaten Deiyai, Papua, Jumat (30/8/2019).
Diketahui, tuntutan referendum diajukan oleh masyarakat Papua karena marah atas kasus insiden Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Jumat (30/8/2019), Wiranto menyebutkan tuntutan referendum di Papua tersebut berarti mengingkari kemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Wiranto pun menyebutkan 90 persen mayarakat Papua saat itu menyatakan dukungannya dengan memilih Jokowi.
Hal itu berarti, menurut Wiranto, mayoritas masyarakat Papua sepakat dipimpin kembali oleh Jokowi.
"Kita tahu bahwa presiden Jokowi waktu Pemilu yang lalu itu hasil Pemilihan Umum di sana (Papua) kan 90 persen lebih memilih Pak Jokowi," kata Wiranto saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (29/8/2019).
• Komentari Permintaan Referendum di Deiyai Papua, Wiranto Singgung Kemenangan Jokowi di Pemilu 2019
"Artinya, setuju dengan pemerintahan Pak Jokowi untuk terus 5 tahun ke depan," ujar Wiranto.
"Jadi kalau kita jujur sebenarnya tidak perlu demonstrasi yang kemudian menuntut macam-macam," tambahnya.
"Demonstrasi menuntut kesamaan, persamaan hak bahkan menuntut referendum. Itu sebenarnya mengingkari hasil pemilihan umum yang lalu," papar Wiranto.
Ia melihat memang ada pihak yang menginginkan Indonesia tak aman.
"Memang banyak yang tidak senang negeri ini aman, negeri ini damai, ada yang tidak senang negeri dapat membangun, memakmurkan rakyatnya," tuturnya.
Sedangkan, dalam permintaannya agar masyarakat Papua tak terprovokasi, ia menyebut Jokowi akan segera ke Papua.
"Beliau (Jokowi) akan berjanji suatu saat beliau pasti akan ke Papua dan Papua Barat. Apabila provokasi udah selesai," pungkasnya.
• Ali Ngabalin Beberkan Instruksi Presiden Jokowi soal Kerusuhan di Papua: Negara Tak Tinggal Diam

Diketahui, pada Rabu (28/8/2019), sekitar 500 orang berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Deiyai, Papua.
Aksi tersebut adalah aksi lanjutan yang terjadi pada Sabtu (24/8/2019) lalu.