Rusuh di Papua
Ali Ngabalin Beberkan Instruksi Presiden Jokowi soal Kerusuhan di Papua: Negara Tak Tinggal Diam
Ali Ngabalin membeberkan langkah-langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meredam situasi kerusuhan di Papua.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin angkat suara soal situasi Papua yang memanas.
Ali Ngabalin membeberkan langkah-langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meredam situasi di Papua.
Hal itu disampaikan Ali Ngabalin saat menjadi narasumber acara Prime Time Berita Satu pada Jumat (30/8/2019).
Ali Ngabalin mengatakan, Presiden telah meminta Menkopolhukam hingga Polisi turun tangan.
"Untuk saat ini kan koordinasi utama yang sedang dilakukan adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, polisi, aparat kepolisian, TNI dan Polri diberikan kewenangan penuh untuk bisa melakukan langkah-langkah yang cepat tepat tidak kecuali untuk meredam situasi di Papua," ujar Ali Ngabalin dikutip dari channel Youtube BeritaSatu.
• Mendagri Sesalkan Pengibaran Bintang Kejora di Depan Istana, Minta Kepala Daerah Papua Lakukan Ini
Ali Ngabalin menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak tegas.
"Saya ingin mengatakan bahwa pemerintah, negara tidak tinggal diam," tegasnya.
Satu di antara caranya, yakni komunikasi antara presiden dengan tokoh Papua.
"Presiden berkal-kali menyampaikan bahwa langkah-langkah yang terus melakukan komunikasi stakeholder yang ada di Papua juga tidak berhenti," kata Ali Ngabalin
"Tadi Beliau dari Kulon Progo mengkomunikasikan Kapolri kemudian dengan para pemuka pendapat yang ada di Jayapura dengan harapan situasi ini reda."imbuhnya
Tindak anarkis sangat disesalkan lantaran fasilitas publik yang dirusak juga dibangun dengan dana dari masyarakat Papua sendiri.
"Kalau terjadi pembakaran di beberapa tempat sarana prasarana yang mau saya katakan, yang rugi itu kita. Yang rugi itu adalah masyarakat di Papua, itu sarana dan prasarana dibangun begitu bagus, dengan dana-dana dari masyarakat Papua," ungkapnya.
Selain itu, tindakan anarkis juga merugikan aparat keamanan yang tak lain sesama warga Indonesia.
"Lalu kita anarkis sana-sini lalu melakukan perlawanan pada aparat keamanan mereka adalah rakyat biasa punya anak dan istri," tutur pria 50 tahun tersebut.
• Asrama Yahukimo di Jakarta Mendadak Sepi, Sebagian Mahasiswa Papua Diminta Orangtuanya Pulang
Secara pribadi, ia meminta agar permasalahan ini diselesaikan dengan cara berdialog.
"Jadi saya tentu sebagai anak Papua mengimbau terus kawan-kawan bahwa tidak ada yang tidak bisa kita bicarakan," saran dia.
Begitu pula presiden yang ingin berdialog dengan rakyat Papua demi mencari solusi masalah.
"Tidak ada satu masalah yang tidak harus kita selesaikan jalan, pemerintah tetap membuka diri dan presiden telah menyatakan bisa membangun komunikasi dalam pekan-pekan ini untuk bisa mencari tahu untuk mendudukkan masalah yang kita harus bicarakan," tutupnya.
Lihat videonya mulai menit ke 2:06:
Komentar Presiden Jokowi soal Kerusuhan di Jayapura, Papua:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan empat poin penting menanggapi kerusuhan di Jayapura, Papua pada Kamis (29/8/2019).
Hal itu disampaikan Jokowi melalui unggahan foto di Instagramnya @jokowi pada Kamis (29/8/2019).
Jokowi mengakui, dirinya terus memperhatikan kondisi yang kini dialami Papua.
"Saya terus mengikuti dan sudah mendapatkan laporan situasi terkini di Papua, khususnya yang terjadi di Jayapura," kata Jokowi.
Lalu, ia membeberkan empat poin penting menanggapi kerusuhan di Jayapura, Papua.
Pertama, Jokowi meminta agar masyarakat tenang agar tidak melakukan tindak anarkis.
Pasalnya, rusaknya fasilitas akan merugikan semua pihak.
• Ditanya soal Oknum TNI yang Diduga Berujar Rasisme ke Mahasiswa Papua, Begini Reaksi Kapolda Jatim
"Saya meminta agar masyarakat tenang, tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkistis. Segala tindakan itu hanya membawa kerugian bagi kita semua. Fasilitas-fasilitas umum, fasilitas-fasilitas publik, fasilitas-fasilitas masyarakat yang kita bangun bersama jadi rusak," jelas Jokowi.
Selain meminta massa tenang, ia juga telah memerintahkan Menkopolhukam, Kapolri, Kepala BIN, dan Panglima TNI, untuk segera menindak tegas pelaku anarkis dan rasialis.
"Sejak tadi malam sebetulnya saya telah memerintahkan kepada Menkopolhukam, Kapolri, Kepala BIN, dan Panglima TNI, untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang melanggar hukum dan pelaku tindakan anarkistis serta rasialis," lanjut Mantan Wali Kota Solo ini.
Ketiga, Jokowi menyampaikan, pihaknya masih berkomitmen dan berusaha membangun Papua.
Tak hanya ingin membangun material, Jokowi juga ingin membangun sumber daya manusia Papua.
• Sertu Rikson, Tak Dibekali Senjata dan Gugur saat Pertahankan Kendaraan TNI di Papua
"Pemerintah akan terus berkomitmen untuk memajukan Papua, baik fisik maupun sumber daya manusianya, agar kita semuanya -- khususnya mama-mama, pace, mace, anak-anak Papua -- bisa lebih maju dan lebih sejahtera," ujarnya.
Keempat, Jokowi mengajak semua komponen rakyat Papua untuk mewujudkan daerah yang damai.
Ia menyerukan kedamaian baik kepada tokoh adat maupun kaum muda Papua.
"Marilah kita semuanya menjaga agar tanah Papua tetap menjadi sebuah wilayah yang damai, tetap menjadi tanah yang damai. Saya mengajak segenap ketua dan tokoh adat, tokoh agama, kaum muda Papua untuk senantiasa mewujudkan Papua yang maju," seru Jokowi.
"Sekali lagi mari kita sama-sama menjaga tanah Papua sebagai tanah yang damai," tutupnya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
WOW TODAY: