Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Kutai Kartanegara Jadi Ibu Kota Baru, Begini Tanggapan Warga jika Rumahnya Terdampak Pembangunan
Kecamatan Semboja, Kutai Kartanegara disebut-sebut menjadi lahan pembangunan ibu kota lantaran sempat disambangi Presiden.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Lalu, Aiman bertanya apakah pemilik rumah memiliki sertifikat.
"Tapi ini rumah ada sertifikat?," tanya Aiman
"Belum ada," ujar ibu itu.
"Apakah ini lahan negara?," tanya Aiman lagi.
"Saya enggak tahu punya negara tapi nyata punya masyarakat gitu," jawab sang ibu.
"Taunya punya masyarakat, tapi ndak ada sertifikat?," ungkap Aiman.
• Keliling Ibu Kota Baru di Penajam Kaltim, Aiman Kaget Lihat Papan Rawan Buaya, Bupati: Kita Teman
Menjawab pertanyaan Aiman, ibu itu menegaskan dirinya yakin bahwa pemerintah dan masyarakat nantinya akan berlaku sesuai prosedur jika benar-benar ada penggusuran.
"Oke kalau nanti seandainya diminta pindah?," ujar Aiman.
"Masalah pindah memindah itu kan masyarakat ya. Biar pun pak presiden sudah njelaskan ini mau dibuat Ibu Kota masyarakat harus pindah, tapi kan enggak segampang itu juga kan kita punya hak juga," jelas ibu tersebut.
Lihat video mulai menit ke-45:32:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui baru saja mengumumkan secara resmi memilih Kabupaten Penajam dan Kutai Kartanegara sebagai lokasi ibu kota baru.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan resmi YouTube Sekretariat Negara, hal tersebut disampaikan Jokowi dalam keterangan resminya, Senin (26/8/2019).
Jokowi mengatakan, alasan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru berdasarkan 5 hal.
"Kenapa di Kaltim? Ada pertanyaan kenapa di Kaltim," kata Jokowi.
"Satu risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor."
"Kedua lokasinya strategis, berada di tengah-tengah Indonesia."
"Ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda."
"Yang keempat memiliki infrastruktur yang relatif lengkap."
"Kelima tersedia lahan yang dikuasai pemerintah, seluas 180.000 hektare," ungkap Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil pernah membeberkan bahwa pemerintah memilih Kaltim sebagai ibu kota baru.