Ibu Kota Baru
Sempat Dicoret, Bukit Soeharto Diyakini Ahli Kehutanan Kalimantan Jadi Calon Kuat Ibu Kota Baru
Ahli Hutan Kalimantan dari Universitas Mulawarman, Rustam Fahmi yakin bahwa Bukit Soeharto calon kuat Ibu Kota Negara.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Bukit Soeharto di Kalimantan Timur sempat menjadi kandidat lokasi Ibu Kota Negara RI.
Namun, Menteri Badan Perencanan Pembangunan Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro disebut telah mencoret Bukit Soeharto sebagai calon ibu kota negara.
Kendati demikian, Ahli Hutan Kalimantan dari Universitas Mulawarman, Rustam Fahmi yakin bahwa Bukit Soeharto calon kuat Ibu Kota Negara.
Menurutnya, pernyataan pencoretan Bukit Soeharot oleh Bappenas hanya pengalihan isu.
"Nggak itu. Untuk mengalihkan isu spekulan saja itu," ungkap Rustam dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.com.
Menurutnya, Bukit Soeharto masih menjadi kandidat kuat.
• Ibu Kota Diusulkan Pindah ke Wilayah Indonesia Timur: Pelaku Usaha Juga Pasti akan Mendekat
Selain itu, Rustam mengakui telah mencoba menggonfirmasi pada Bappenas.
Menurut Bappenas, pernyataan pencoretan Bukit Soeharto bukanlah pernyataan resmi.
"Saya ketemu sama Pak Rudy, Deputi di Bappenas, saya sudah konfrmasi itu bukan resmi dari Bappenas," katanya kepada Tribunkaltim.co belum lama ini di Hotel Swissbel Hotel Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (21/8/2019) siang.
Selain itu, Rustam juga mengatakan Bukit Soeharto kini yang berstatus hutan lindung bisa diubah sesuai payung hukum yang legal.
Menurut sepengetahuannya, kini sebagian dari Bukit Soeharto telah dibangung pembangunan insfraktruktur jalan tol.
• Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Lantaran Disebut Minim Bencana, Simak Fakta Berikut dari BMKG
Sejumlah kegiatan pertambangan juga sudah dilakukan di kawasan Bukit Soeharto.
"Ada kolaborasi manajemen jalan tambang. Sudah pernah ada. Sekarang juga ada titik minyak dan gas lebih dari 100 berada di dalam kawasan Tahura Bukit Soeharto. Kenapa Bukit Soeharto tidak bisa dijadikan tempat Ibu Kota Negara," papar Rustam.
Kemudian, Rustam membeberkan soal rencana pemerintah yang ingin membangung Green City.
Sehingga, konsep pembangunan kota tidak menggunakan semua lahan ruang terbuka hijau.