Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Komentar Djarot soal Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, Sebut Masalah di Jakarta Bisa Berkurang
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memberikan penilaian soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memberikan penilaian soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Menurut Djarot, pemindahan ibu kota akan memberikan sejumlah dampak positif untuk Jakarta.
Djarot menjelaskan pemindahan ibu kota bisa mengurai permasalahan di antaranya, kemacetan, polusi udara, bencana banjir, hingga mengurangi masalah sampah.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, hal itu dikatakan Djarot setelah pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta, di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).
"Otomatis lebih longgar kan," kata Djarot.
"Semuanya kemacetan, polusi berkurang. Kemudian banjir berkurang iya dong. Betul enggak?"
"Kemudian pemukiman-pemukiman kumuh berkurang, sampah berkurang kan gitu ya," lanjut dia.
• Soroti Lahan Ibu Kota Baru yang Luas, Ridwan Kamil: Di Brasilia Manusia Tidak Betah, Myanmar Sepi
Selain itu, ia menilai, pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan Timur akan berdampak baik pada pemerataan di luar wilayah Jawa.
Khususnya di wilayah Kalimantan sendiri.
"Makanya dengan adanya wacana di Kalimantan tentunya akan membikin pemerataan dong," jelas Djarot.
"Dari sisi pembangunan kita dan Jakarta akan fokus bukan hanya tetap bisa pemerintahan tapi bisa lebih longgar sehingga pusat pertumbuhan baru di Kalimantan pertumbuhan lebih merata," lanjut dia.
Lebih lanjut, ia menilai pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur bisa secara otomatis bisa mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa.
Mengingat sebagian besar penduduk di Indonesia lebih memilih tinggal di Jawa.
"Terbesar sedunia sehingga pembangunan antar pulau masing-masing pulau merata," papar Djarot.
"Selama ini kan bebannya di Jawa saja menampung penduduk sekitar lebih dari 60 penduduk," tandasnya.
• Ibu Kota Pindah, Ini Harga Tanah di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Miliki Penawaran Beragam
Alasan Jokowi Pilih Kalimantan Timur
Dilansir TribunWow.com dari tayangan resmi YouTube Sekretariat Negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan resminya soal pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, Senin (26/8/2019).
Jokowi mengatakan, alasan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru berdasarkan 5 hal.
"Kenapa di Kaltim? Ada pertanyaan kenapa di Kaltim," kata Jokowi.
"Satu risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor."
"Kedua lokasinya strategis, berada di tengah-tengah Indonesia."
"Ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda."
"Yang keempat memiliki insfrastruktur yang relatif lengkap."
• Ibu Kota Negara Resmi Dipindah ke Kaltim, Bagaimana Nasib DKI Jakarta?
"Kelima tersedia lahan yang dikuasai pemerintah, seluas 180.000 hektare," ungkap Jokowi.
Kemudian, Jokowi mengungkapkan dana yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota baru tersebut.
Yaitu akan membutuhkan dana sebesar Rp 466 triliun.
"Kemudian juga ada yang bertanya mengenai pendanaan, perlu kami sampaikan bahwa total kebutuhan, untuk ibu kota baru adalah kurang lebih Rp 466 triliun," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (26/8/2019).
Sedangkan, dana itu nanti akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 19 persen.
"Nantinya 19 persen akan berasal dari APBN, itu pun terutama berasal dari skema kerjasama pengelolaan aset di Ibu Kota Baru dan DKI Jakarta," paparnya.

Lalu sisa dana tersebut juga akan berasal dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan investasi swasta.
"Sisanya akan berasal dari KPPU kerja sama dengan pemerintah dan badan usaha serta investasi langsung swasta dan BUMN," ungkapnya.
• Ibu Kota Resmi Pindah ke Kalimantan Timur, Pembangunan Sudah Bisa Dimulai pada Tahun 2020
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan waktu akan dimulainya pembangunan ibu kota Kalimantan Timur.
Dalam menjawab pertanyaan awak media, Bambang mengungkapkan pada tahun 2020 akhir akan dimulai kontruksi di Kalimantan Timur.
Sedangkan pada masa berakhirnya jabatan presiden Jokowi, pada tahun 2024 menjadi waktu maksimal ibu kota sudah berpindah.
"Dan 2020 akhir sudah mulai konstruksi, dan paling akhir 2024 proses pemindahan sudah dilakukan dan proses pemindahannya nanti akan didetilkan," ujar Bambang.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: