Breaking News:

Rusuh di Papua

Cerita Putra NTT Herry Rudolf Nahak yang Kini Jadi Kapolda Papua Barat soal Rusuh di Papua

Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak mungkin menjadi pejabat paling sibuk di Papua Barat, dalam sepekan ini. Apa katanya soal rusuh di Papua?

Editor: Lailatun Niqmah
fahrizal syam/tribun-timur.com
Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Nahak 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat, Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak mungkin menjadi pejabat paling sibuk di Papua Barat, dalam sepekan ini.

Kondisi kemanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Papua Barat yang sempat terganggu oleh kerusuhan di bebera tempat, sejak Senin hingga Rabu (19-21/8) lalu, membuatnya tak punya banyak waktu bersantai.

Inilah wawancara wartawan Tribun Network Fahrizal Syam dengan perwira tinggi Polri, kelahiran Nusa Tenggara Timur, 13 Agustus 1968 itu di Manokwari, Minggu (25/8/2019).

Kemarin siang, mantan Dirtipidum Bareskrim Polri ini mengumpulkan pejabatnya di Polda Papua Barat untuk membicarakan kondisi kamtibmas dan isu unjuk rasa, pekan ini.

5 Anggota Koramil yang Terlibat Insiden di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Diskors, Ini Alasannya

Sebelum kerusuhan terjadi, apa anda sudah mendapat informasi akan adanya aksi di Papua Barat?

Kami sudah dapat info malamnya, akan ada pergerakan massa dalam jumlah besar.

Saat itu, saya kumpulkan pejabat utama untuk mempersiapkan pasukan anggota untuk mengantisipasi.

Kami juga berkoordinasi dengan BIN, dan Pangdam.

Lantas bagaimana tiba-tiba bisa rusuh, apakah tidak ada antisipasi sebelumnya?

Massa bergerak sangat dinamis, jumlahnya pun banyak. Hampir semua sudut jalan, warga dari semua kampung keluar hari itu. Massa membesar sangat cepat.

Kemudian kami coba dengar aspirasinya, apa yang mereka inginkan, tapi karena massa yang sangat besar, dan ada yang memprovokasi, terjadilah pelemparan dan pembakaran.

Berkumpulnya massa, bukan hanya yang terkoordinir untuk demo, tapi masyarakat pada umumnya. Masayarakat bercampur.

Bagaimana koordinasi Polda dengan Mabes Polri dalam menghadapi pengunjuk rasa?

Kami terus berkoordinasi. Kapolri menelepon saya berkali-kali, setiap saat saya lapor ke beliau.

Kapolri memberi arahan, karena kalau berhubungan Kapolri itu, ketika ada sesuatu yang harus dilaporkan, saya langsung laporkan.

Begitupun ketika beliau ada arahan, saya langsung ditelepon.

Apa yang disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait kerusuhan pada beberapa daerah di Papua Barat?

Arahan yang saya ingat betul, Kapolri minta saya dekati tokoh-tokoh di sini. Libatkan mereka menyelesaikan masalah.

Yang paling utama jangan sampai ada korban, tak boleh ada peluru tajam.

Upayakan persuasif ketemu dan bicara tokoh, supaya kita tahu apa yang mereka inginkan dan bisa kita fasilitasi.

Setelah kondisi rusuh, Kominfo mengambil membatasi akses internet dan media soail, apa itu mengganggu komunikasi dengan Kapolri atau pihak lainnya?

Kami tak masalah, karena ada handphone. Kami sementara teleponan saja dulu.

Pembatasan internet itu sebenarnya untuk membatasi berita negatif, provokatif.

Itu banyak sekali yang masuk dan keluar Papua Barat dalam bentuk meme, ujaran kebencian. Ini bisa memprovokasi masyarakat untuk marah terhadap sesuatu yang belum jelas terjadi.

Jadi menurut Kapolda pembatasan intenet dan media sosial ini perlu?

Saya pikir pembatasan itu lumayan berfungsi untuk membatasi hoaks dari luar yang tujuannya memprovokasi masyarakat. Kita lihat sejauh ini jumlahnya cukup berkurang jauh.

Sepekan ini anda pasti sangat sibuk, apakah ini mengurangi waktu istirahat Anda?

Kita sudah bisa hadapi dinamika pekerjaan begini. Saya rasa seluruh anggota saya sudah paham, ini situasi yang harus dihadapi.

Persoalan kurang istirahat sudah biasa. Waktu pemilu di Jakarta, teman-teman di sana tidak tidur, kita tidur di sini. Gantianlah.

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Erwin Yudha, Polisi yang Terbakar di Cianjur Meninggal Dunia

Mencegah kerusuhan terulang, apa yang Anda lakukan, adakah strategi khusus?

Kita secara intens melalui anggota melakukan dialog dengan tokoh dan para pimpinan pengunjuk rasa. Kita komunikasi ke mereka.

Kita meminta agar tak usah lagi turun ke jalan. Aspirasi sampaikan saja, toh ada aspirasi yang tak bisa kami lakukan di sini, misalnya permintaan provokator di Jawa Timur diproses hukum.

Kan kita tak bisa, itu tugas Polda Jawa Timur.

Mereka sampaikan saja ke kami, dan teruskan ke Mabes Polri. Desakan massa hanya bisa kami lanjutkan , yang kerjakan Jawa Timur dengan segala kesulitan dan sebagainya.

Hal lainya, kita perbanyaklah dialog, ada juga turun ke gereja, dan dialog ke pemuka agama agar menenangkan umatnya.

Bagaimana kondisi kambtibmas terkini, setelah sepekan terjadi kerusuhan dai Manokwari, Sorong dan Fakfak?

Secara umum saat ini aman terkendali, Sorong , Manokwari, Fakfak, semua sudah terkendali. Informasi berkembang, ada yang bilang mau turun ke jalan lagi, ada yang bilang nggak.

Tapi kami antisipasi juga, semoga kejadian tak terulang. Kita masih tunggu, kita komunikasikan dan coba antisipasi.

Ada info, sepekan sebelum kerusuhan perwakilan 7 negara kawasan Pasifik mengadakan pertemuan di Panuatu.

Termasuk dari Papua, agar bergerak memisahkan diri dari negara Melanesia (Ras Melayu). Apakah keamanan mendeteksi ada campur tangan asing?

Kalau Itu saya pikir lebih tepat ditanyakan ke Polda Papua, kalau di sini saya rasa nggak ada itu.

Di Sorong, sejumlah narapidana kabur, bagaiman langkah polisi?

Sesuai SOP yang ada, lapas minta kita kejar mereka, beberapa sudah ditangkap kembali, saya kurang tahu jumlahnya, tapi laporan kapolres sudah ada beberapa tertangkap. Kita minta untuk mencari yang tersisa, dan kami harap mereka mau menyerahkan diri. (Tribun Network/Fahrizal Syam)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul EKSKLUSIF Wawancara dengan Kapolda Papua Barat: Saya Ditelepon Kapolri Berkali-kali

WOW TODAY:

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Papua BaratRusuh di PapuaKerusuhan di ManokwariKerusuhan di Fakfak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved