Rusuh di Papua
Warga Papua Gelar Aksi 1.000 Lilin sebagai Simbol Perdamaian, Harap Tak Ada Lagi Diskriminasi
Warga Papua, menggelar aksi perdamaian dengan menyalakan seribu lilin di pinggir Jalan Ahmad Yani, Sorong.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Warga Papua menggelar aksi perdamaian ,dengan menyalakan seribu lilin di pinggir Jalan Ahmad Yani, Sorong.
Jalan Ahmad Yani merupakan pusat berkumpulnya massa sebelum melakukan tindakan kerusuhan di Manokwari, Senin (19/8/2019) lalu.
Gerakan 1.000 lilin ini dipelopori oleh Komunitas Kaki Abu dan dilakukan bersama-sama dengan masyarakat Papua yang sedang melintas di Jalan Ahmad Yani.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube metrotvnews yang diunggah Jumat (23/8/2019), lilin dalam aksi ini dinyalakan di pinggir jalan, mulai dari lampu merah Maranatha Jalan Ahmad Yani hingga ke arah Tembok Berlin Jalan Yos Sudarso, Sorong, Papua.
Dalam aksi ini, penyalaan liin hanya dilakukan pada satu sisi jalan.
• Soal Kerusuhan Papua, Meutia Hatta Sebut Adanya Kesalahpahaman hingga Provokasi Luar Negeri
Selain sebagai simbol perdamaian, aksi 1.000 lilin itu juga dilakukan untuk menagih hasil dari 9 petisi yang sudah dilayangkan masyarakat Papua kepada wali kota Sorong, gubernur Papua dan pemerintah pusat.
Aksi ini juga dilakukan untuk menolak tindakan rasisme dan diskriminasi yang dialami oleh masyarakat Papua.
Masyarakat Papua meminta pemerintah untuk berlaku adil dan tegas dalam menangkap pelaku rasisme pada mahasiswa Papua di Surabaya, serta mengadili pelaku penyebar konten provokasi di media sosial.
Masyarakat Papua juga mengimbau aparat kepolisian untuk menangkap pelaku kerusuhan.
Lihat video berikut ini:
Sementara itu, dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Official iNews yang diunggah Sabtu (24/8/2019), Febby Kwando, seorang warga Papua yang mengikuti aksi itu berharap Papua akan kembali damai.
"Minta biar semua damai sejahtera, karena di Papua ini kan semua suku ada ya, jadi kita semua ingin damai," ucapnya.
• Jaringan Internet Masih Dibatasi, Kapolda Papua Barat Beri Penjelasan
Sementara itu, aktivitas di Manokwari, Papua Barat dikabarkan sudah berjalan normal.
Namun, banyak pertokoan yang tutup lebih cepat karena masih khawatir akan muncul kerusuhan serupa.
Sebagian kecil warga Manokwari mengaku masih takut untuk beraktivitas pada malam hari, meskipun pihak Polda Papua Barat sudah menjamin seluruh daerah kewenangannya sudah dalam aman.
Pihak Polda Papua Barat masih terus melakukan penyelidikan mengenai kerusuhan yang terjadi belum lama ini.
Lihat video berikut ini:
Kerusuhan di Papua
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa hingga melumpuhkan jalan Yos Sudarso yang merupakan jalan utama kota Manokwari.
Tak hanya melumpuhkan jalan, massa juga turut membakar Gedung DPRD Papua Barat.
Seorang warga bernama Lisman Hasibuan mengungkapkan kronologi dari aksi protes ini.
"Mereka kecewa dengan tindakan aparat di Jawa Timur dan kedua mereka kecewa katakan orang Papua membuat situasi di sana memanas," kata warga bernama Lisman Hasibuan saat dihubungi, Senin (19/8/2019), dikutip TribunWow.com dari Kompas.com , Senin (19/8/2019).
Kerusuhan ini menjalar hingga ke Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019).
Dalam peristiwa tersebut, pengunjuk rasa merusak, bahkan membakar Pasar Thumburuni.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
WOW TODAY: