Terkini Daerah
Pengakuan Otak Pembunuhan Sopir Taksol, 10 Bulan Sembunyi di Kebun Kopi, Dengar Mau Ditembak Mati
Setelah 10 bulan buron, otak pembunuh sopir taksol almarhum Sofyan ini mengakhiri petualangannya. Seperti apa pengakuannya?
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Dengan aki diperban akibat dua peluru bersarang di betis dan telapak kaki kirinya karena melawan saat ditangkap.
Akbar Al Farizi (34) berjalan terpincang-pincang saat digiring ke Jatanras Polda Sumsel.
Setelah 10 bulan buron, otak pembunuh sopir taksol almarhum Sofyan ini mengakhiri petualangannya.
Berikut penuturannya kepada Sriwijaya Post.
Sebelum membunuh, pekerjaan sehari-hari apa?
• Pro Kontra Wacana Bekasi Mau Gabung Jakarta, Ridwan Kamil Minta Wartawan Cek Hal Ini
Sebelum merampok dan membunuh Sofyan yang merupakan driver taksi online, aku pernah menjajal pekerjaan sebagai driver taksi online.
Aku juga sempat bekerja sebagai sopir di dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Muratara.
Lantas apakah yang menjadi alasan tega merampok dan membunuh korban?
Aku dan ketiga kawan yang lain tidak sengaja membunuh Sofyan saat akan merampok korban.
Itu tidak sengaja, pokoknya kami datang ke Palembang intinya mau cari uang. T
api bukan untuk merampok driver online. Tapi misalnya ada motor orang yang lengah bisa kami ambil
Siapa yang berinisiatif untuk merampok di Palembang?
Niat untuk merampok di kota Palembang muncul dari inisiatif aku bersama Ridwan alias Redho (42).
Memang berencana untuk merampok, jadi tiga teman saya yang lain mau sama mau untuk merampok.
Kalau memang tidak mau, pasti tidak akan jadi.
• Pilih Gabung jadi Jakarta Tenggara Dibanding Bogor Raya, Wali Kota Bekasi: Kita Ini Betawi Medok
Muluskah rencana itu?
Kami sempat mencoba melakukan aksi perampokan namun gagal.
Kami akhirnya kehabisan uang untuk pulang sehingga muncullah niat jahat untuk merampok driver taksi online
Bagaimana cara menghabisi korban?
Korban dicekik oleh Redho dan Pran.
Saya posisinya di samping driver.
Kemudian saya langsung pindah posisi dan ambil alih kendali sopir.
Setelah ketiga rekannya membuang jenazah Sofyan di kawasan Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, Akbar yang saat itu mengaku duduk di kursi sopir langsung tancap gas dan menuju ke rumah Fran yang berada di sungai Lanang.
Setelah membunuh apa yang dilakukan?
Kami sepakat untuk menjual mobil milik korban dan didapatlah hasil sebesar Rp 23 juta.
Saya menerima Rp 5,3 juta.
Selebihnya dibagi-bagi sama yang lain.
• Info BMKG - Prakiraan Cuaca 33 Kota Hari Ini Jumat 23 Agustus 2019, Hujan di Sejumlah Wilayah
Ke mana saja selama 10 bulan buron?
Selama hampir sepuluh bulan buron, aku sempat berpindah-pindah tempat dan bekerja serabutan dan selalu memilih tinggal di pondok kecil di tengah kebun.
Dalam pelarian saya pernah tinggal di Tanjung Lengkayang Muaradua.
Sampai disana saya bersembunyi di pondok kebun di wilayah itu.
Terus lari lagi sampai di Kisam Muara Dua.
Disana saya kerja serabutan di kebun kopi.
• UPDATE Kasus Vina Garut, Terungkap V Tadinya Berprestasi, Berubah seusai Dipaksa Nikah Umur 15 Tahun
Pernahkah berpikir untuk menyerahkan diri?
Niat sih ada namun batal setelah mendengar saran dari orang orang sekitar.
Soalnya saya dengar omongan ibu dan orang-orang lain, katanya kalau tertangkap saya akan akan ditembak mati.
Jadi saya takut untuk menyerahkan diri.
Pesan apa yang hendak disampaikan kepada keluarga korban?
Saya ingin menyampaikan permintaan maaf. Saya salah dan khilaf. (*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Otak Pembunuh Sopir Taksol 10 Bulan Hidup di Kebun Kopi
WOW TODAY: