Rusuh di Papua
Lukas Enembe Sebut Papua Butuh Kehidupan Bukan Pembangunan: Tak Pernah Lewat Jalan yang Dibangun
Gubernur Papua, Lukas Enembe menegaskan rakyatnya membutuhkan kehidupan hal itu disampaikan saat hadir di acara Mata Najwa, Rabu (21/8/2019).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Ucapan Andy sempat terhenti, sedangkan Najwa Shihab dan penonton satu studio terdiam.
"Saya bilang pembangunan itu penting, perlu. Tapi bagaimana proses perencanaan pembangunan dan implementasi pembangunan itu dilakukan mengedepankan kemanusiaan," ujar Andy.
"Jakarta belum melihat Papua dengan pendekatan itu. Papua memiliki tingkat kekerasan yang panjang. Papua punya cerita berbeda dibanding provinsi lain. Kalau melihat Papua disamakan dengan maka kita akan terjebak di cerita yang sama," paparnya.
Dijelaskan Andy, bahwa Papua membutuhkan guru, bukan senjata.
"Yang dikirim tentara, orang Papua butuh guru. Bukan butuh senjata. Orang Papua butuh ilmu, bukan dicaci. Itu yang penting," ungkapnya.
Lihat videonya pada 7:22:
• Rakyat Sampaikan Aspirasi, Akademisi: Jika Tak Ditangani, Orang Papua akan Pilih Jalannya Sendiri
Aktivis Papua anggap Gus Dur merupakan Presiden yang Pahami Rakyat Papua
Seorang aktivis Papua, Filep Karma mengungkap sosok presiden favorit rakyat Papua.
Hal itu diungkapkan oleh Filep Karma saat menjadi narasumber di acara 'Mata Najwa', Rabu (21/8/2019).
Saat ditanya siapa sosok Presiden Republik Indonesia yang memahami rakyat Papua, Fidel Karma langsung menjawab Gus Dur.
Presiden ke-5 Indonesia itu dianggap yang paling mengerti keinginan orang Papua.
"Saya pikir hanya Gus Dur saja, beliau bisa mengerti apa-apa yang bangsa Papua inginkan," kata Fidel Karma dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Najwa Shihab, Kamis (22/8/2019).
Menurutnya, pemahaman Gus Dur itu membuat Papua bisa kembali mendapatkan identitasnya.
"Sehingga membuka peluang-peluang itu untuk kami." ujar Fidel Karma.
"Gus Dur lah yang mengembalikan identitas kami sebagai bangsa Papua," imbuhnya.
• Soal Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Komnas HAM Sebut Dua Hal yang Harus Dijawab
Selain itu, Gus Dur dianggap juga bisa berkomunikasi baik dengan orang Papua.